REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR – Perubahan sosial dan budaya yang muncul di tengah masyarakat, harus segera ditanggapi dan diatasi. Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri mengkhawatirkan, jika diabaikan, hal ini bisa memicu lahirnya kesenjangan sosial yang makin membuat ruang terjadinya konflik sosial dan ketidakpercayaan.
Permasalahan sosial, kata Salim, bentuknya bisa berupa tawuran, perlakuan kekerasan, pergaulan bebas yang berujung pada tindakan asusila dan amoral. Menurutnya, Kemensos sudah menerapkan beberapa model aplikatif yang telah teruji dalam mengatasi permasalahan sosial tersebut. Contohnya dalam mengatasi bencana alam, konflik sosial, pemberdayaan warga miskin, dan penyandang disabilitas.
Salim mengatakan, Kemensos telah banyak melakukan pendekatan langsung sebagai langkah kongkrit. ‘’Ini untuk menjawab kegalauan provinsi, kabupaten dan kota yang umumnya belum punya platform dalam penyelenggaraan sosial, padahal sudah ditunjang dana yang sangat besar dari pusat,’’ ujar Salim di Makassar, Senin (25/3).
Menurutnya, mengatasi masalah sosial secara runtut satu per satu hanya metoda sesaat. Padahal, zaman dan masalah berkembang amat pesat. ‘’Kita harus berani keluar dari tradisi klasik,’’ ujarnya.
Dia menyontohkan, lahirnya Tagana, adalah langkah cepat untuk penanganan tanggap darurat bencana alam. Kampung Siaga Bencana adalah langkah cepat agar ketika bencana terjadi warga setempat jadi pioner mengatasinya.
Bedah Kampung juga merupakan langkah cepat pengentasan kemiskinan. Begitu pula Program Keluarga Harapan, adalah langkah cepat agar warga miskin bisa menyekolahkan anaknya dan ibunya bisa memeriksakan kehamilan serta punya usaha ekonomis sederhana.