REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sebanyak 22 lurah dan 7 camat di Kota Yogyakarta yang pergi studi banding ke Batam pada pekan lalu. Melihat kepergian para pejabat tingkat pemkot tersebut, Komisi A DPRD Kota Yogyakarta pekan ini akan memanggil Tata Pemerintahan (Tapem) Yogyakarta.
"Pekan ini kita akan minta Tapem menjelaskan apa tujuan ke Batam dan apa yang diperoleh mereka di sana," kata Ketua Komis A DPRD Kota Yogyakarta, Cang Wendriyanto, Senin (25/3).
Rombongan yang berisikan 36 orang itu dipimpin oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta Imam Priyono. Mereka melakukan studi banding tentang pelimpahan kewenangan ke wilayah.
Wendriyanto mengaku Komisi A DPRD Kota Yogyakarta tidak diberitahu perihal kepergian para camat dan lurah tersebut. Bahkan, mereka belum memberikan penjelasan apapun setelah kembali pulang ke Yogyakarta.
"Kita meminta Tapem memberikan penjelasan sejelas-jelasnya mengapa semua lurah diajak agar masyarakat jelas," ujar Wendriyanto.
Menurut Wendriyanto, penjelasan tersebut sangat penting karena keberangkatan lurah dan camat ke Batam menggunakan dana APBD setempat. Selain itu kepergian para camat dan lurah ini akan kembali diulangi.
Recananya sebanyak 23 lurah dan 7 camat lain mengikuti rekannya pergi ke perbatasan Indonesia tersebut. Studi banding gelombang kedua ini direncanakan berangkat 10-14 April mendatang.