Sabtu 23 Mar 2013 13:21 WIB

Harga Bawang dan Cabai Mahal, Ini Alasan Kementan

Rep: Ilhami Rizqi Ashya / Red: Endah Hapsari
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan (kanan) didampingi Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Purwo Widiarto (kiri) melakukan sidak pada peti kemas yang berisi bawang putih impor asal China di Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Tanjung Perak,
Foto: Antara
Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan (kanan) didampingi Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Purwo Widiarto (kiri) melakukan sidak pada peti kemas yang berisi bawang putih impor asal China di Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Tanjung Perak,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Kenaikan bahan pangan seperti bawang dan cabai terus ditelusuri oleh Kementerian Pertanian. Kenaikan itu disebut-sebut dipicu oleh berbagai hal seperti penimbunan, faktor alam, hingga masalah tengkulak.

Menurut Haryono, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian, pihaknya sedang melakukan penelusuran mengenai penyebab harga cabai naik.  Dari hasil pemantauan, iklim yang kurang sesuai dan permainan tengkulak ternyata berperan besar atas kenaikan harga ini.

“Sekarang lagi musim hujan, jadi banyak yang gagal panen. Kalau hujan juga banyak hama menyerang, jadi produksi turun,” jelasnya.

Pada saat musim hujan seperti ini, ujar Haryono, petani sangat bergantung pada tengkulak. Biasanya, untuk penanaman pertama di musim hujan, petani akan berutang untuk modal.

“Tapi banyak yang gagal panen sehingga utangnya jadi dua kali lipat, otomatis harga jual juga naik,” ungkapnya. 

Untuk beberapa daerah di Jawa Timur, gagal panen kebanyakan terjadi karena serangan hama, sedangkan di Jawa Barat kenaikan harga karena harga jual dari tengkulak meningkat. Namun, persoalan distribusi juga dapat menjadi penyebab kenaikan harga ini.

“Bisa juga karena ongkos transportasi meningkat. Atau saat distribusi tidak lancar sehingga produk busuk di jalan,” kata Haryono. 

Selain itu, Kementan juga sedang menelusuri kemungkinan adanya penimbunan cabai oleh pihak tertentu, meskipun Haryono mengakui kecil kemungkinan penimbunan.

"Cabai kan beda dengan bawang yang tahan lama, kalau ditimbun sehari-dua hari saja bisa busuk,”  ujarnya. Saat ini harga cabai di beberapa pasar di Jakarta sudah mencapai Rp 50 ribu per kilo. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement