Jumat 22 Mar 2013 18:48 WIB

Tim Ekspedisi NKRI Teliti Keanekaragaman Biota Laut

Biota Laut
Foto: Antara
Biota Laut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi akan melakukan penelitian potensi keanekaragaman biota laut. Sebanyak 30 peneliti dari Pusat Penelitian (Puslit) Oseanografi LIPI akan terlibat dalam penelitian ini.

‘’Bagi Puslit Oseanografi, ini merupakan kegiatan tahunan sejak tahun 2007,’’ ungkap Drs Susetiono Msc dari Puslit Oseanografi kepada wartawan senior Republika, Priyantono Oemar,  Jumat (22/3).

Di acara pembekalan peserta ekpedisi, Susetiono mengatakan Indonesia merupakan pusat biodiversitas kelautan. Perairan Indonesia membentang 5.100 km dari barah ke timur dan 1.888 km dari utara ke selatan. Selat-selat di Indonesia dikenal sebagai koridor penghubung Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia.

‘’Perairan Indonesia merupakan tempat berkembangnya muson, penentu cuaca di kawasan ini,’’ ujar Susetiono.

Tahun ini Puslit Oseanografi bergabung dengan Tim Ekspedisi NKRI untuk melaksanakan penelitian di Selat Sulawesi ini. Kapal Riset Baruna Jaya 8 milik Puslit Oseanografi akn berada di perairan Selat Sulawesi selama 15 hari, pada 27 Mei – 10 Juni 2013.

Lewat Ekspedisi Widya Nusantara (Ewin), program penelitian kelautan ini telah dilakukan oleh Puslit Oceanografi di perairan Raja Ampat sebanyak dua kali, perairan Sangihe, perairan Natuna, dan perairan Leti.

Ada 24 titik sampel yangditentukan di Selat Sulawesi ini. ‘’Massa air di selat ini mencapai 11 juta hingga 15 juta meter kubik per detik, yang merupakan kecepatan 10 kali lebih besar dari kecepatan aliran sungai di seluruh permukaan bumi,’’ jelas Susetiono.

Saat ini, Indonesia diketahui memiliki 13 spesies rumput laut, 461 spesies karang dengan 91 spesies Acropora (marga dari karang yangbiasanya berbentuk seperti meja atau bercabang). Indonesia memiliki jumlah Acropra terbanyak dari 114 spesies Acropora yang dimiliki dunia.

Indonesia juga tercatat memiliki 88 spesies mangrove. ‘’Tetapi, kata Suestiono, dari 5,2 juta hektare hutan mangrove di tahun 1982, telah jauh berkurang menjadi 2,49 juta hektare pada tahun 1993.’’

Selain meneliti biota laut di Selat Sulawesi Tim Ekspedisi NKRI juga melakukan penltiian biota laut di perairan Sangihe. Selain itu, juga meneliti karbon di beberapa hutan di Sulawesi. Tim Ekspedisi yang digagas TNI ini akan berlangsung empat bulan sejak awal Maret 2013. Ada sembilan wilayah ekspedisi, yaitu Sangihe, Minahasa, Bone Bolango, Parigi, Luwuk banggai, Mamuju, Tana Toraja, Gowa, dan Kolaka.

‘’Tim yang melibatkan 192 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi ini akan meneliti bidang sosial budaya, flora fauna, kehutanan, geologi dan potensi bencana, serta melakukan kegiatan komunikasi social,’’ jelas Kepala Bagian Operasional Ekspedisi NKRI Letkol Inf Rafael B Baay.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement