REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tidak ada alasan kuat dan mendasar sehingga Pemilu 2014 harus dipercepat sebagaimana diusulkan beberapa pihak, kata anggota Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Prof Nanat Fatah Natsir.
"Kalau mau dipercepat Komisi Pemilihan Umum dan partai-partai politik juga belum tentu siap. Selain itu, tidak ada alasan yang kuat dan prinsip. Mengapa harus dipercepat," kata Nanat Fatah Natsir dihubungi di Jakarta, Jumat.
Mantan rektor UIN Bandung itu mengatakan permintaan untuk mempercepat pemilu justru bisa menimbulkan hiruk pikuk di masyarakat. Akibatnya, lagi-lagi rakyat yang menjadi korban karena agenda pembangunan tidak berjalan lancar.
Nanat juga mengimbau para elit politik dan aktivis untuk berpikir jernih, sabar dan dewasa dalam menunggu kalender politik secara normal dan konstitusional.
"Kalau tidak setuju dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ya jangan lagi memilih partainya di pemilu mendatang. Jangan mencoba menjatuhkan secara inkonstitusional," tuturnya.
Nanat mengatakan adalah manusiawi bila seorang Presiden memiliki kelebihan dan kekurangan. Yang penting adalah memandang apakah porsi yang lebih banyak adalah kelebihan atau kekurangannya.
"Saya melihat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lebih banyak kelebihan daripada kekurangannya. Janganlah mengganggu proses pembangunan yang saat ini masih berjalan," katanya.