Selasa 19 Mar 2013 21:24 WIB

Pengamat: Densus 88 Suka Menyiksa

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Karta Raharja Ucu
Densus 88 membawa terduga teroris ke Mabes Polri, Jakarta
Foto: Antara
Densus 88 membawa terduga teroris ke Mabes Polri, Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyiksaan yang dilakukan Densus 88 dinilai bukan karena lemahnya undang-undang, namun karena karakter Densus 88 yang mencampurkan tugas dengan emosi personal.

"Saya kira itu karakter Densus sendiri. Membawa kasus teroris ke ranah emosi personal," kata pengamat terorisme, Al Chaidar saat berbincang dengan ROL, Selasa (19/3).

Al Chaidar menuturkan berdasarkan informasi yang diterimanya, personel Densus 88 kebanyakan non-Muslim. Sehingga, mereka diarahkan memburu teroris yang notabenenya diidentikan dengan Islam. Karenanya, Al Chaidar berpendapat harus ada peninjauan ulang soal keberadaan Densus 88.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan hasil investigasi video kekerasan yang diduga kuat dilakukan anggota Densus 88. Video berdurasi delapan menit ini menampilkan adegan kekerasan sejumlah oknum Polri saat melakukan penangkapan terduga teroris pada 2007.

Hasilnya, Komnas HAM menegaskan oknum aparat keamanan yang berada dalam video tersebut adalah Densus 88. Kesimpulan Komnas HAM ini mematahkan pernyataan Polri yang menegaskan dalam video tersebut tak ada anggota Densus 88 yang terlibat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement