Senin 18 Mar 2013 12:03 WIB

HNW: Survei LSI Prematur

Rep: Muhammad Hafil/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mengkritik hasil survey Lingkaran Survey Indonesia (LSI).

Survei yang menyebutkan tokoh Islam kalah bersaing dengan tokoh nasionalis dalam Pemilihan Presiden 2014 mendatang disebutnya terlalu prematur dan tidak mendidik masyarakat.

Melalui sambungan telepon kepada Republika, Senin (18/3), Hidayat mengatakan, belum satu pun parpol Islam yang mengajukan nama capres dan cawapres hingga saat ini. Namun, LSI malah menyebutkan capres dan cawapres dari partai Islam kalah bersaing.

“Kalah bersaing dengan siapa, partai-partai Islam belum ada yang mengumumkan nama calon presiden dan calon wakilnya kok. Bagaimana sudah bisa disebut kalah?” kata Hidayat. Menurutnya, kandidat presiden parpol islam berbeda dengan parpol nasionalis yang sudah menggembar-gemborkan capresnya.

Selain itu, ujar mantan ketua MPR,  survey itu selalu menyebutkan dengan asumsi bahwa jika pemilu dilaksanakan pada hari ini. Sedangkan pemilu masih tahun depan.  Sehingga, hasil survey itu menurut Hidayat masih prematur.

Ia mencontohkan, pada pertengahan tahun 2003 tidak disebut-sebut dalam hasil survey bahwa Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpotensi sebagai capres. Tetapi, pada tahun 2004, malah nama SBY yang berkibar.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement