REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rombongan peserta Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) yang jumlahnya diperkirakan mencapai 1500-an orang ternyata tidak hanya berulah di Asrama Haji Pondok Gede saja. Sewaktu masih di Makassar, ribuan orang ini juga ‘ribut’ di pelabuhan Soekarno-Hatta saat akan naik kapal.
Menurut Hasan, warga Makassar yang juga menumpang KM Tidar, dia melihat rombongan mahasiswa mengamuk di pelabuhan karena memaksa naik ke kapal padahal mereka tidak memiliki tiket. ‘’Waktu mau berangkat ke Jakarta, mereka juga mengamuk dan ribut-ribut dengan petugas pelabuhan,’’ ujar Hasan kepada ROL, Ahad (17/3).
Menanggapi keributan yang terjadi di pelabuhan sebelum mereka bertolak ke Jakarta, Ketua HMI Cabang Makassar Timur, Iswanto mengatakan, mereka memang sempat bersitegang. Pemicunya, adalah pihak pelabuhan awalnya tidak mau bernegosiasi terkait harga tiket. ‘’Kita minta diberi harga khusus, ya namanya juga kita ini mahasiswa,’’ ujar mahasiswa Unhas ini
Negosiasi akhirnya membuah hasil dan pihak Pelni kemudian memberikan diskon Rp 100 ribu per kepala. Namun masih banyak kader HMI yang terus berdatangan dan membludak. Mereka yang datang belakangan ini minta digratiskan. Keributan pun tak terelakkan. Akhirnya pihak Pelni yang terus didesak memberikan tiket gratis pada rombongan yang jumlahnya 1500 an itu.
‘’Saya tidak tahu berapa banyak yang akhirnya naik secara gratis. Tapi yang sudah mendapat diskon Rp 100 ribu sebelumnya, itu tetap membayar,’’ ujarnya.
Perjalan dengan kapal laut dari Makassar ke Jakarta, membutuhkan waktu dua hari dua malam. Sementara untuk tiket kelas ekonomi, harganya berkisar Rp 300 ribu per orang.