REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Informasi terjadinya aksi pembakaran dan penjarahan di arena Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, tidak sepenuhnya benar. Yang terjadi adalah aksi saling lempar antara mahasiswa HMI dari Indonesia Timur, khususnya Cabang Makassar.
Ketua HMI Cabang Gowa Raya, Ahmad Junaed yang dihubungi Republika mengatakan, kerusuhan memang terjadi dengan aksi lempar-lemparan batu serta pecahan batako yang di diambil dari sekitar kawasan Asrama Haji.
"Kejadiannya sekitar pukul 15.00 hingga 16.00 WIB," ujar Junaed, saat dihubungi, Sabtu (16/3).
Dia menceritakan, ribut-ribut terjadi saat mereka akan mengambil konsumsi. Saat itu, kata Junaed, serombongan anak HMI dari Makassar tiba-tiba melakukan pemukulan pada kelompok mahasiswa HMI Cabang Gowa Raya. Karena tidak terima, akhirnya pemukulan balasan pun terjadi.
Junaed mengatakan, rombongan tersebut merasa mereka kurang mendapat perhatian terutama saat pembagian makanan.
Saling pukul itu kemudian melebar menjadi aksi saling lempar batu. Sebetulnya, kata Junaed, gesekan ini terjadi dengan sesama rombongan HMI dari Makassar yang berangkat dan tiba bersamaan di Jakarta, Jumat (15/3) kemarin.
"Sebetulnya kita saling kenal cuma beda kelompok. Ini hanya dinamika politik di HMI, biasa saja," ujarnya.
Junaed membantah jika disebutkan terjadi pembakaran dan penjarahan. Aksi pembakaran menurutnya, justru terjadi sore kemarin, saat mereka baru tiba di Asrama Haji Pondok Gede.
"Ada aksi bakar-bakar ban, itu biasalah. Tapi kalau kejadian hari ini, tidak ada pembakaran dan penjarahan, kalau rusuh dan lempar-lempar sih iya," kata Junaed sambil tertawa.