REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Jero Wacik menegaskan, Kongres Luar Biasa (KLB) pada akhir Maret nanti akan cenderung dilakukan musyawarah mufakat dibandingkan voting.
Menurutnya, proses tersebut akan lebih aman dan menghindari manuver politik yang mungkin terjadi seperti KLB 2010. “Lebih baik musyawarah mufakat, lebih aman,” katanya saat ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/3).
Ia mengatakan, dengan proses tersebut, kemungkinan KLB tidak akan berjalan terlalu lama. Terlebih lagi seluruh kader PD menyatakan dukungannya dengan keputusan Majelis Tinggi yang tercermin dari Pakta Integritas.
“Percayalah, semua DPD, DPC akan tunduk kepada Majelis Tinggi, akan dukung apa yang diarahkan Majelis Tinggi sesuai dengan program penyelamatan partai,” katanya.
Menurutnya, sosok SBY memang berpengaruh kuat di Partai Demokrat. Karena itu, kader PD siapa pun dan dari tingkatan manapun kalau sudah ke Cikeas, maka sudah menyatakan loyalitasnya.
“Gak akan berani (kader nakal). Yakin saya. DPD kan sudah komit untuk tunduk pada Majelis Tinggi. Kemudian DPC-DPC juga sudah komit pada DPD-nya. Secara verbal sudah,” katanya.
Karena itu, dia menyakini tidak ada kader yang berani untuk membelot dari keputusan ataupun kebijakan yang diambil oleh Majelis Tinggi. “Apa berani sama bosnya? Gak berani,” katanya sambil tertawa.