REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Salim Assegaf Al Jufri mengaku, butuh sekitar 155 ribu pekerja sosial yang berkompeten untuk mengentaskan masalah sosial di Indonesia.
"Namun saat ini, baru ada 15 ribu social worker yang ada," ujar Salim saat penandatangan MoU kerjasama pengembangan SDM Kemensos RI dengan Flinders University Australia, di Jakarta, Kamis (14/3).
Menurut Salim, besarnya kebutuhan pekerja sosial agar penanganan permasalahan sosial dapat tertangani dengan tepat. "Kita butuh banyak pekerja sosial. Seringkali satpol PP yang menangani para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) karena tidak ada social worker," tutur Salim.
Salim mengatakan, jika permasalahan sosial ditangani dengan baik oleh pihak yang tepat maka tidak akan terjadi konflik sosial yang merugikan bangsa.
Disamping itu, lanjut Salim, kompetensi pekerja sosial perlu ditingkatkan. Menurutnya, profesi tersebut setara dengan profesi lainnya perlu peningkatan kompetensi. Salah satunya, berbagi pengalaman dengan negara lainnya seperti Flinders University Australia.
Salim menuturkan, Kemensos bekerja sama dengan Flinders University dalam hal penanganan masalah sosial. "Penelitian dan pengalaman Flinders University terkait penanganan dan kebijakan sosial cukup bagus," kata dia.
Salim mengatakan, kerjasama yang terjalin antara Flinders University dengan Kemensos untuk mengembangkan SDM Kemensos sebagai sarana pelatihan dan pendidikan juga berbagi penanganan PMKS. "Seperti penanganan lansia serta riset bersama soal trackficking," tuturnya.