REPUBLIKA.CO.ID,PURWAKARTA -- Pemerintah pusat merencanakan pembangunan dua bandar udara (bandara) di Jawa Barat. Dari dua bandara tersebut, satu di antaranya sudah mendekati kepastian. Yakni, Bandara Kertajati, Majalengka. Sedangkan, satu bandara lainnya yaitu Bandara Karawang, statusnya masih dalam tahap wacana.
Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, mengatakan, saat ini pusat dan provinsi sedang fokus dulu pada pembangunan Bandara Kertajati. Pasalnya, bandara tersebut sudah memasuki pembahasan akhir. Tinggal menunggu action saja.
"Setelah Kertajati beres, baru kita akan membahas bandara di Karawang," ujar Heryawan, di sela-sela pelantikan Bupati/Wakil Bupati Purwakarta periode 2013-2018, Rabu (13/2).
Intinya, tahun ini perhatian pusat dan provinsi sedang tersedot pada Kertajati dulu. Apalagi, Kertajati sudah mengantongi surat-surat resmi. Termasuk, surat keputusan dari kementerian perhubungan (Kemenhub). Adapun, anggaran pembangunan Bandara Kertajati ini membutuhkan biaya sebesar Rp 8 triliun.
Untuk investor, Heryawan menyatakan, pemerintah masih mencarinya. Masih on going process. Jadi, masih belum ada kepastian terkait dengan investor mana yang akan masuk ke Bandara Kertajati.
Terkait dengan Karawang, belum ada apa-apanya. SK juga belum ada. Dengan kata lain, Bandara Karawang itu sifatnya masih wacana. Belum ada kepastian yang jelas.
Selain bandara, sambung Heryawan, Karawang juga menjadi daerah pembangunan pelabuhan. Di banding bandara, soal pembangunan Pelabuhan Karawang jauh lebih jelas. Bahkan, saat ini sudah ada investornya. Yakni, dari Toyota. "Sepertinya, Karawang akan fokus dulu pada pelabuhan ketimbang bandaranya," papar Heryawan.