REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Polisi menggelar razia minuman keras dan senjata tajam menjelang pawai "ogoh-ogoh" bersamaan dengan ritual Pengrupukan di Singaraja, Kabupaten Buleleng, Bali.
"Kami selalu mengantisipasi peredaran miras sebelum pawai ogoh-ogoh digelar. Kami juga merazia senjata tajam," kata Kepala Bagian Operasional Kepolisian Resor Buleleng Komisaris Ida Bagus Putu Wedana Jati di Singaraja, Minggu.
Pawai ogoh-ogoh digelar, Senin (11/3) sore atau sehari menjelang Hari Raya Nyepi. "Kondisi saat itu biasanya rawan sekali tawuran antarpemuda banjar (dusun adat)," katanya.
Oleh sebab itu, selain mengaktifkan razia, pihaknya juga meminta bantuan tokoh masyarakat dan aparat dusun/desa adat untuk menyosialisasikan bahaya penggunaan minuman keras.
Pada malam Pengrupukan di Singaraja itu sedikitnya 632 ogoh-ogoh dari berbagai bentuk akan diarak keliling kota. Para pesertanya adalah banjar-banjar di Kabupaten Tabanan.
"Berdasarkan pengalaman berbagai peristiwa sebelumnya, miras, khususnya jenis arak bali sering menjadi penyebab munculnya permasalahan hingga berimbas pada tawuran massal," kata Wedana Jati.
Polres Buleleng bakal melakukan pengamanan di 32 lokasi rawan terjadinya tawuran pada saat pawai tersebut digelar dengan melibatkan petugas keamanan desa adat atau "pecalang".