REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Lonjakan pasien Kartu Jakarta Sehat (KJS) di sejumlah rumah sakit hingga mencapai 70 persen, dinilai Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, hanya bersifat temporer. Sebab, masyarakat juga tidak selamanya sakit sehingga dipastikan kondisinya akan normal kembali.
"Itu memang konsekuensi dari sebuah program, tapi ini temporer. Nanti kalau masyarakat yang sakit sudah tertangani, pasti akan turun," kata Jokowi, di Balaikota DKI Jakarta, seperti dilansir beritajakarta.com.
Menurut Jokowi, sebelum adanya program KJS masyarakat yang sakit tidak berobat ke rumah sakit maupun ke puskesmas karena tidak memiliki biaya. Sehingga pasien hanya menjalani pengobatan di rumah. Namun setelah adanya program ini masyarakat memiliki keberanian untuk berobat, karena biaya yang ditanggung oleh Pemprov DKI Jakarta. Kendati demikian, pihaknya tidak akan berdiam diri dengan keadaan tersebut. Bahkan Jokowi telah bersurat kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) meminta penambahan tenaga medis sebanyak 110 orang.
Selain itu, juga akan ada perbaikan fasilitas di puskesmas yang ada di Jakarta. Kemudian sistem rujukan juga akan diperbaiki. Sehingga pasien yang bisa ditangani di puskesmas tidak perlu dirujuk ke rumah sakit. "Jangan nanti sakit masuk angin langsung dirujuk ke rumah sakit. Yang cukup ditangani di puskesmas ya puskesmas saja. Sistem ini yang mau kita siapkan," ujarnya.
Jokowi juga akan memperbanyak puskesmas yang memiliki layanan 24 jam. Pihaknya juga tengah mencari sistem rujukan paling tepat yang bisa diterapkan untuk menunjang program ini. "Tidak harus semua puskesmas kerja 24 jam. Ini baru diterapkan apa yang paling baik untuk mengejar agar sistem rujukan itu nanti benar," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dien Emmawati mengatakan, pada tahun ini akan ada 10 puskesmas yang dilengkapi dengan rawat inap. Saat ini, di Jakarta terdapat 340 puskesmas yang terdiri dari 296 puskesmas kelurahan dan 44 puskesmas kecamatan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12 puskesmas kecamatan telah memiliki fasilitas rawat inap 24 jam. "Tahun ini ada 10 puskesmas yang ditingkatkan jadi 24 jam," jelas Dien.