REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Warga kampung Puay, Kabupaten Jayapura, Papua menemukan puluhan tulang yang diduga milik tentara Jepang yang tewas pada Perang Dunia ke-II di sekitar dan di dalam kampung tersebut.
Belsazar Doyapo, kepala kampung Puay mengatakan warga masyarakat dan pihak adat di kampung tersebut berhasil mengumpulkan 15 karung tulang tentara Jepang.
"Banyak tulang tentara Jepang yang masyarakat dan pihak adat temukan serta telah dikumpulkan sebanyak 15 karung," katanya di Jayapura, Papua, Jumat (8/3).
Menurutnya, pada pertengahan Maret 2013 ini tulang-tulang tentara Jepang yang berhasil dikumpulkan akan diserahkan semua ke pihak Jepang untuk dikremasi dan abunya dibawa pulang. "Kami akan serahkan tulang-belulang itu kepada pihak Jepang," katanya.
Lebih lanjut, Belsazar mengatakan dari hasil musyawarah antara pihak warga, adat dengan pemerintah kampung Puay menyepakati setelah puluhan tulang atau kerangka jenazah tentara negeri Sakura itu diserahkan ke pihak Jepang, disepakati akan meminta bantuan.
"Maka pihak adat dan warga Kampung Puay akan meminta pemerintah Jepang untuk membangun dua buah gedung gereja, sebuah gedung pertemuan adat, dan sebuah tugu peringatan kehadiran tentara Jepang di Puay," katanya.
Pada Perang Dunia ke-II, kampung Puay, merupakan salah satu daerah yang dijadikan tentara Jepang sebagai tempat persembunyian setelah markas mereka di bandara Sentani berhasil dikuasai tentara Amerika pimpinan Jenderal Mc Arthur.
Kampung Puay terletak di timur pinggir danau Sentani dan secara administratif terletak di Distrik (kecamatan) Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Atau hanya berjarak beberapa kilometer dari kampung Yoka, Kota Jayapura, ibu kota Provinsi Papua.
Ikuti Whatsapp Channel Republika