Kamis 07 Mar 2013 17:41 WIB

Tersangka Mutilasi Seperti Punya Kepribadian Ganda

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Karta Raharja Ucu
Tersangka pelaku mutilasi Benget Situmorang dan Tini di Mapolrestro Jakarta Timur
Foto: Republika/Aldian Wahyu Ramadhan
Tersangka pelaku mutilasi Benget Situmorang dan Tini di Mapolrestro Jakarta Timur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hakim, tetangga Benget Situmorang (35), pelaku pemutilasi jenazah wanita yang dibuang di Jalan Tol Cawang, menilai Benget memiliki kepribadian ganda.

Hakim menceritakan ia pernah melihat Banget dan istrinya, Darna Sri Astuti mesra dan suap-suapan makanan layaknya seorang pasangan yang saling mencintai. Namun terkadang Hakim kerap mendengar jeritan, "Tolong..tolong.."

Selain itu, menurut Hakim, Benget memiliki perilaku minus dan tidak etis. Ia sering mengeluarkan urine sembarangan dan buang ingus seenaknya.

Namun, kata dia, Ipus panggilan akrab pelaku kerap menyapanya dengan ramah. Selain itu ke tetangga lain pun jarang mengganggu dan membuat keributan.

Hakim menjelaskan sekitar lima hari lalu, tercium bau tak sedap dari rumahnya. Ia hanya mengira itu adalah bau amis daging dari soto ayam yang dijualnya.

Seorang warga lainnya yang juga mengenal pelaku, Wahyudi (32 tahun) mengatakan empat hari sebelumnya masih sempat makan di warung soto ayam Benget. Istrinya saat itu memang tidak terlihat.

Ketika ditanya istrinya sedang kemana, Benget hanya menjawab sedang sakit tidak bergerak di kamar tidur. Saat itu ia tidak mengira Darna sudah dicacah menjadi beberapa bagian di warung sekaligus tempat tinggal Ipus tersebut.

Beberapa hari setelah pertemuan itu, bau anyir semakin tercium dari tempat dagang Benget. Ia juga melihat jalan di depan rumah pelaku becek.

Wahyudi mengaku korban pernah bercerita mengenai siksaan yang dilakukan suaminya. Namun Darna yang merupakan istri kedua Bengat menganggap siksaan Bengat sebagai hal yang biasa. "Makanan sehari-hari," kata dia meniru perkataan Darna.

Seorang tetangga lainnya Narti mengatakan pernah diganggu Bengat. Narti mengaku pernah dilecehkan Bengat secara perkataan. "Dipegang-pegang dan diomongin enak nih sama yang kecil," kata wanita bertubuh kurus dan pendek itu.

Hari ini, Kamis (7/3), Tim Indonesia Automatic Finger Print Identification System (Inafis) melakukan olah lokasi kejadian dan menyita barang bukti. Barang bukti itu di antaranya palu, pisau, dan sarung golok.

Kepolisian pun melakukan rekonstruksi kasus di tempat yang sama. Turut hadir tersangka Bengat dan Tini yang membantu Bengat membuang bagian-bagian tubuh Darna di jalan tol.

Segenap warga sekitar tampak memadati lokasi kejadian. Terdengar teriakan 'Berikan hukuman mati" dan "Pukul" menghiasi suasana ketika pelaku menuju ke lokasi kejadian dan keluar dari lokasi tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement