Selasa 05 Mar 2013 18:37 WIB

Timwas Century: Anas Tidak Mau Menyebut Nama

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Citra Listya Rini
Anas Urbaningrum saat ditemui Republika di kediamannya, Kamis (28/2) dini hari
Foto: Republika/Agung Supri
Anas Urbaningrum saat ditemui Republika di kediamannya, Kamis (28/2) dini hari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Tim Pengawas Bank Century (Timwas Century) Syarifuddin Sudding merasa perlu meluruskan pemberitaan di media tentang beredarnya sejumlah nama baru yang disebut terlibat dalam kasus Bank Century.

"Supaya tidak bias jangan memberitakan sesuatu yang tidak ada informasinya," kata Sudding ketika dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (5/3).

Sudding termasuk dalam tim kecil timwas Century. Pada Senin (4/3) kemarin, dia bersama rekan-rekannya mendatangi kediaman Anas Urbaningrum guna menggali informasi tambahan mengenai kasus yang diperkirakan merugikan keuangan negara Rp 6,7 triliun.

Sudding menyatakan dalam pertemuan itu Anas menyampaikan adanya tiga dokumen yang bisa memberi petunjuk terang soal keterlibatan seorang pejabat negara di lingkaran kekuasaan dalam kasus Bank Century.

Kendati begitu, Sudding menyatakan Anas tak menyebut siapa nama pejabat negara yang dimaksud. "Pak Anas tidak menyebut nama," ujar Sudding

Untuk mencari tahu keterkaitan tiga dokumen yang dimaksud Anas dengan keterlibatan pejabat negara, Sudding menyatakan Anas meminta Timwas Century untuk memanggil seorang pejabat pemangku kepentingan saat ini. Siapa pejabat itu lagi-lagi Sudding enggan menyebut.

"Kami (tim kecil) sudah berkomitmen untuk tidak menyebut nama sebelum ada informasi yang jelas," katanya.

Kepada Anas tim kecil Century juga bertanya soal kemana saja aliran dana Century mengalir. Anas, kata Sudding tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

Namun begitu, Anas menyebutkan ada empat orang yang mengerti soal aliran dana Bank Century. Satu dari empat orang itu kini sudah meninggal. Yang jelas tiga orang yang tersisa berada di posisi lingkaran kekuasaan paling dalam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement