REPUBLIKA.CO.ID, SITU LEMBANG -- KSAD Jenderal TNI Pramono Eddie Wibowod melepas Tim Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi, Selasa (5/3).
Pelepasan dilakukan setelah menutup kegiatan praekspedisi yang diadakan di Pusdik Kopassus, Situ Lembang, Bandung Barat.
Acara pelepasan ditandai dengan penyerahan sembilan bendera merah putih kepada wakil dari sembilan subkoordinatorat wilayah ekspedisi.
Kegiatan praekspedisi diikuti 625 peserta dibuka Danjen Kopassus Mayjen TNI Agus Sutomo pada 21 Februari dan berakhir 5 Maret 2013. Tim yang terdiri dari berbagai matra TNI, Polisi, Menwa, LSM, LIPI, kebun raya, dan perguruan tinggi itu akan berangkat ke Sulawesi pada 7,8, dan 9 Maret dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung.
"Ada 30 perguruan tinggi yang dilibatkan," ujar KSAD. Sebanyak 192 mahasiswa terlibat dalam ekspedisi ini di bawah supervisi tim ahli, untuk melakukan penelitian flora-fauna, kehutanan, geologi dan potensi bencana, serta penelitian sosial budaya.
Kabag Operasional Tim Ekspedisi NKRI Letkol Inf Rafael G Baay mengatakan kegiatan ekspedisi akan berlangsung hingga 4 Juli.
"Tim juga akan melakukan kegiatan komunikasi sosial berupa kegiatan ceramah kebangsaan, penanaman pohon, dan pembangunan fisik bekerja sama dengan kementerian-kementerian," ujar Rafael.
Menurut Rafael, Tim juga akan melakukan kegiatan penjelajahan hutan dan penjelajahan rawa, laut, sungai, dan pantai (ralasuntai). Jelajah Ralasuntai dimulai dari Bitung.
KSAD berharap kegiatan ini dapat mendata berbagai potensi yang ada di Sulawesi. "Di Ekspedisi Bukit Barisan, Sumatra, kita menemukan 9 spesies baru flora, di Ekspedisi Khatulistiwa, Kalimantan, kita membuktikan masih adanya gajah mini di hutan Kalimantan," ujar Jenderal Pramono.
Kegiatan Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi baru juga dimulai, TNI sudah pula menyiapkan ekspedisi untuk koridor Pulai Papua yang akan diadakan pada 2014.