Ahad 03 Mar 2013 18:02 WIB

Duet PDIP-Golkar Menuju Pilgub Lampung

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nidia Zuraya
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Golkar (PG) siap bersanding menuju pemilihan gubernur (pilgub) Lampung periode 2014-2019. Pertemuan ketua DPD PDIP Lampung dan ketua DPD PG Lampung, memberi sinyal dua partai besar ini siap bersanding.

Menjelang pilgub Lampung yang belum jelas kapan dilaksanakan, karena menunggu keputusan pemerintah pusat, para petinggi partai politik (parpol) mulai melakukan gerakan dan manuver politik untuk mencari kesamaan visi dan misinya.

Pertemua Sjachroedin ZP (ketua DPD PDIP Lampung) dan Alzier Dianis Thabranie (ketua DPD PG Lampung), pada Jumat (1/3) kemarin menjadi sejarah baru politik lokal di Lampung menjelang pilgub mendatang. Seperti diketahui, kedua tokoh  parpol besar ini, sejak Sjachroedin ZP menjabat gubernur Lampung dua periode selalu saling berseberangan secara politik.

Ketua DPD PDIP Lampung, Sjachroedin ZP, mengatakan penentuan siapa bakal calon gubernur Lampung dari PDIP ditentukan DPP PDIP bukan dirinya selalu ketua DPD. "Seperti di Banten, PDIP mengajukan wakil, jadi bisa semua," kata Sjachroedin ZP di Bandar Lampung.

Ia mengatakan partainya terbuka untuk berkoalisi dengan parpol lain yang memiliki kesamaan visi dan misi. Menurut dia, tidak mesti PDIP sebagai partai besar, selalu mengusung calon untuk gebernur, bisa juga wakil gubernur seperti di Banten dan Jawa Tengah.

Meski belum secara terang terangan, Alzier sendiri mengaku sangat mendukung program kerja pembangunan yang sedang dijalankan Sjachroedin ZP selaku gubernur. Kepada wartawan, ia menyatakan program kota baru, jembatan Selat Sunda, dan jalan tol Babatan-Tegineneng, harus dilanjutkan.

Bahkan, dirinya selaku wakil ketua Kadin pusat, akan memperjuangkan program tersebut agar segera terealisasikan segera. Sebelumnya, Alzier dan Sjachroedin selalu berbeda garis politik, sejak Alzier gagal dilantik sebagai gubernur Lampung, setelah menang pada pilgub 22 Desember 2002 silam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement