REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan mengaku memiliki bukti kecurangan yang dilakukan pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar dalam pilkada Jawa Barat. Karenanya, partai ini menyatakan akan menolak apa pun hasil yang akan disampaikan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kami menemukan orang yang diancam untuk mencoblos seseorang. Nanti kami akan bawa buktinya ke dewan pengawas pemilu," ujar Ketua Tim Pemenangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki, Tubagus Hasanuddin, di Jakarta, Jumat (1/3).
Menurutnya, kecurangan pasangan incumbent itu juga dilakukan dengan memanfaatkan kekuasaan yang dimiliki. Tubagus mengatakan beberapa hari menjelang pemilihan, Aher melancarkan bantuan sosial ke ribuan desa yang ada di Jawa Barat.
"Masing-masing desa mendapat bantuan Rp 100 juta," ujarnya.
Sementara itu Rieke Diah Pitaloka mengatakan, percaya rakyat tidak akan tinggal diam dengan kecurangan di pilkada Jabar. "Gusti Allah orak sare (tidak tidur)," katanya.
Ia mengaku akan memperjuangkan setiap suara rakyat Jabar yang ditujukan untuknya. Anggota Komisi IX DPR tersebut juga berjanji akan membawa masalah ini ke ranah hukum dan politik.
"Suara kami sah, tidak ada intimidasi dan uang. Pilkada Jabar bukan hanya menang kalah, ini pertarungan ideologis," katanya.