REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan awal musim kemarau dimulai pada April 2013.
Kepala BMKG Sri Woro mengatakan, prediksi tersebut berdasarkan perhitungan statistik serta mempertimbangan prediksi dinamika atmosfer dan laut.
Perhitungan, ujarnya, meliputi La Nina/El Nino, dipole mode (dua anomali suhu permukaan laut di sebelah barat Indonesia dan sebelah timur Benua Afrika), dan suhu permukaan laut di Indonesia hingga Januari 2013.
Dari situ, terindikasi peluang awal musim kemarau 2013 di sebagian daerah di Indonesia sesuai atau mundur dari rata-ratanya. "Awal musim kemarau 2013 diperkirakan mulai April dan Mei dengan sifat hujan umumnya normal," ujar Woro Kamis (28/2).
Woro menuturkan, di beberapa wilayah di Indonesia mengalami musim kemarau lebih dulu yaitu Sumatra pada bulan Febuari dan Jawa, Bali, NTB, NTT pada bulan Maret dan April, Kalimantan, Sulawesi,dan Maluku pada bulan Juni. "April dan Mei persentase terbesar wilayah Indonesia mengalami musim kemarau," katanya.
Menurutnya, jika dibandingkan terhadap rata-rata selama 30 tahun terakhir sejak tahun 1981-2010, awal musim kemarau 2013 di sebagian daerah Indonesia 43 persennya sama dengan rata-ratanya, 34,2 persen mundur terhadap rata-rata, dan 22,8 persen maju terhadap rata-rata. "Sifat hujan pada musim kemarau 70,5 persen normal, 19 persen di atas normal, dan 10,5 persen dibawah normal," kata Woro.
Woro berharap perkiraan musim kemarau ini diharapkan dapat digunakan Kementrian Pertanian dan pihak lainnya untuk memperkirakan kapan musim tanam dan jenis tanaman apa yang cocok ditanama pada musim kemarau.