Kamis 28 Feb 2013 21:20 WIB

Produksi Kopi Bengkulu Diperkirakan Turun

Biji Kopi (Ilustrasi)
Foto: Flickliver.com
Biji Kopi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Produksi kopi di Bengkulu pada 2013 diperkirakan turun akibat pengaruh cuaca ekstrem. Kondisi cuaca ekstrem telah membuat bunga dan buah kopi muda rontok.

"Sebelumnya sempat terjadi kemarau panjang yang berpengaruh besar terhadap pertumbuhan bunga kopi dan bisa gagal menjadi buah,'' kata pemerhati tanaman kopi Bengkulu, Edi Sugiarto, Kamis.

Setelah menjadi buah muda, kata Edi, musim hujan datang dengan intensitas sangat tinggi. Sehingga, buah muda itu rontok sebelum tua. Hal tersebut yang berpengaruh terhadap penurunan tingkat produksi kopi.

Sementara Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan, mengatakan luas tanaman kopi robusta di kabupaten Kepahiang tercatat 24.074 hektare. Itu terdiri atas tanaman belum menghasilkan 818 ha, tanaman menghasilkan 22.819 ha dan tanaman tua sekitar 427 ha.

Sedangkan, kopi jenis arabika tanaman menghasilkan 437 ha dan tanaman rusak 104 hektare dengan produksi sekitar 132 ton per tahun.

Prosuksi kopi di Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, selama kurun 2006-2011 mengalami turun naik. Tingkat produksi paling tinggi pada 2008 dengan angka mencapai 95.472 ton. Produksi terendah terjadi pada 2006 dengan tercatat 13.026 ton.

Produksi kopi di Provinsi Bengkulu dari luas tanaman tercatat 124.510 hektare yang tersebar di beberapa kabupaten itu mencapai 60.790,08 ton per tahun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement