REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akademisi Fakultas Hukum Universitas Borobudur Jakarta Djafar Albram mengaku senang ikut seleksi calon hakim konstitusi. Karena, ini menjadi bukti kalau kompetensinya diperhitungkan.
"Bagi saya lulus menjadi calon hakim konstitusi itu nomor dua ribu," katanya seraya tertawa, di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu, (27/2).
Dalam seleksi calon hakim konstitusi di Komisi III DPR, lelaki yang akrab disapa Bram itu membuat makalah terkait pengawasan hakim konstitusi.
Sebelum menjadi menjadi akademisi, Bram menjabat sebagai Kepala Beacukai Pelabuhan Makassar. Ia mundur dari jabatannya itu untuk menyumbangkan ilmu hukumnya kepada masyarakat dengan memilih mengajar.
Ia pun tertarik mencalonkan diri menjadi hakim konstitusi karena merasa memiliki kompetensi. Khususnya dalam bidang hukum yang sejalan dengan visi dan misi Mahkamah Konstitusi (MK).
Ia juga ingin membuat perubahan di MK agar bekerja sama dengan lembaga hukum lain.