REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 80 ribu bayi baru lahir meninggal setiap tahunnya di Indonesia pada bulan pertama. Sementara 43 persen kematian bayi di bawah 1 tahun terjadi pada 28 hari pertama kehidupan.
Direktur Bina Kesehatan Anak Kemenkes dr Kirana Pritasari menuturkan terdapat tiga penyebab tingginya kasus kematian bayi baru lahir (neonatus) di Indonesia.
"Menurut survei SDKI tahun 2007 dan 2012 lebih dari tiga perempat kasus neonatus di Indonesia disebabkan oleh kesulitan bernafas saat lahir (asfiksia), infeksi dan komplikasi lahir dini, dan berat badan lahir rendah (BBLR)," ujar Kirana pada konferensi pers 'Peningkatan Kualitas Asuhan Neonatus dalam Pelayanan Kesehatan', di Jakarta, Rabu (27/2).
Kirana mengatakan setiap tahunnya juga di Indonesia sekitar 10 ribu ibu meninggal akibat komplikasi selama kehamilan dan persalinan. Dengan angka tersebut Indonesia menjadi negara dengan kematian ibu terbesar di Asia Tenggara.
"Kematian ibu ini berhubungan erat dengan neonatus di mana 18 persennya akibat komplikasi persalinan seperti infeksi dan partus macet," kata Kirana.
Neonatus dapat dihindari. Penelitian dari seluruh dunia menunjukkan neonatus dapat dihindari dengan intervensi sederhana dan terjangkau yang semuanya dapat diterapkan di Indonesia.