REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sering dikritik karena dianggap lebih memikirkan urusan partai ketimbang tugas negara. Ketua Umum Partai Hanura Wiranto menyarankan agar SBY meniru kepemimpinan mantan Presiden Soeharto.
Wiranto yang berbicara kepada wartawan usai acara orasi hati nurani di Gedung Perfileman Usmar Ismail, Jakarta, Senin (25/2), menceritakan, saat ia menjadi ajudan mantan Presiden Suharto di era 90-an.
Dia mengaku tak pernah melihat Soeharto mengenakan baju kuning, atau baju Partai Golkar. Meskipun, pada saat itu Soeharto adalah pembina partai berlambang pohon beringin itu.“Sepengetahuan saya selama tiga tahun menjadi ajudan Pak Harto, beliau tidak pernah pakai baju kuning,” kata Wiranto.
Menurut Wiranto, sikap Soeharto itu menunjukan kalau bapak pembangunan itu adil terhadap parpol lainnya. Dia menjelaskan, Soeharto sebagai presiden malah menunjukan kepeduliannya kepada dua partai lain saat itu yaitu PDI dan PPP.
Soeharto sebagai presiden menyediakan kantor, dana operasional kepada seluruh partai yang ada di Indonesia saat itu. “Dia itu kan panglima tertinggi Dia adalah presiden seluruh Indonesia,” katanya.
Karena itu, Wiranto pernah mengingatkan kepada seluruh presiden saat itu, bahwa presiden adalah pemimpin seluruh rakyat Indonesia. Jadi, yang dibina dan dilindungi adalah seluruh rakyat Indonesia, termasuk membina seluruh partai politik.
Dia pun mengingatkan soal adanya rangkap jabatan. Menurutnya, ada baiknya para pejabat kembali ke hati nuraninya masing-masing apakah rangkap jabatan ini baik atau tidak. “Jadi jika sudah menjadi pejabat, di situlah berakhirnya loyalitas kepada partai,” kata Wiranto.