REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aparat keamanan masih memburu kelompok bersenjata yang menyebabkan delapan anggota TNI gugur dan empat warga sipil tewas pada Kamis (21/2) kemarin di Papua.
Polri dibantu TNI setempat kini menjalani misi bersama mengejar para pelaku penembakan. Misi mereka ini mendapat sokongan kekuatan dari seratus anggota Brimob yang dikirim dari Mako Brimob Polda Papua.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes I Gede Sumesta, seluruh pasukan pengemban misi tersebut berada di bawah komando Direktorat Reksrim Polda Papua.
"Tim investigasi telah dibentuk dari gabungan TNI dan Pori. Tugas pokok penindakannya adalah melakukan pengejaran dan penangkapan para pelaku," ujar dia saat dihubungi Republika, Ahad (24/2) dari Jakarta.
Dia menambahkan, upaya penyisiran terus dilakukan di sekitar lokasi dengan menyasar hingga ke daerah yang dicurigai sebagai tempat persembunyian pelaku. "Kami masih menyelidiki di lapangan, perkembangannya segera akan diiformasikan lebih lanjut," kata dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul menyampaikan, fokus misi ini sendiri dilakukan lebih oleh Kepolisian. "Militer akan membantu upaya pencarian dengan back up pasukan," kata dia kepada Republika, Ahad (24/2).
Iskandar mengatakan, militer akan melakukan pergerakan sendiri dengan operasi indpenden apabila mendapat perintah. "Sampai saat ini perintah operasi militer khusus belum diberikan. Kami masih menunggu instruksi dari Presiden dan Panglima TNI sebagai komando tertinggi. Untuk sekarang kami percayakan pada kepolisian karena ada ini kasus traffic civil," papar dia.
Sebelumnya, Papua didera dua peristiwa penembakan di hari yang sama dengan jam dan lokasi yang berbeda pada Kamis (21/2). Delapan anggota TNI dan empat warga setempat tewas dalam penembakan yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal di Papua.
Peristiwa pertama terjadi pada pukul 09.30 WIT di distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya tak jauh dari pos TNI, satu anggota militer gugur di sini. Lalu yang kedua, terjadi pukul 10.30 WIT di ruas jalan Sinak menuju Nabire saat sepuluh anggot TNI menuju Nabire, tujuh gugur dalam peristiwa tersebut.
Para korban aksi tidak bertanggung jawab ini sendiri sudah berhasil dievakuasi oleh tim gabungan TNI dan Polri pada Ahad pagi dari dua lokasi kejadian tersebut.