REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Seorang santri Pondok Pesantren Darul Ulum Magetan, Rian Nurdianto (17) tewas akibat tenggelam di Waduk Gonggang yang berada di Desa Janggan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Sabtu.
Remaja asal Bulukerto, Kabupaten Wonogiri tersebut, diduga tenggelam karena tidak dapat berenang hingga akhirnya nyawanya tidak tertolong.
Teman korban, Heru Prasetyo mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat ia, korban dan beberapa teman korban lainnya sedang bermain di tepian Waduk Gonggang. Saat sedang bermain, tiba-tiba tasbih milik korban terjatuh ke dalam air.
"Rian berusaha untuk mengambilnya. Saat telah masuk ke dalam air, ia malah tenggelam karena tidak bisa berenang, sebab waduk tersebut cukup dalam," ujar Heru Prasetyo kepada wartawan.
Menurut Heru, ia dan sejumlah teman lain sudah berusaha menolong korban dengan memberinya tongkat untuk menarik dari permukaan air, namun gagal.
"Mau ikut masuk ke air takut, karena juga tidak bisa berenang. Kami akhirnya meminta pertolongan warga desa sekitar," terang Heru.
Setelah empat jam tenggelam, jasad korban berhasil ditemukan oleh anggota Koramil Poncol yang menyelam ke dasar waduk hingga kedalaman 15 meter.
"Saya menyelam hingga kedalaman 15 meter. Airnya sangat dingin, kemudian saya melihat jasadnya tersangkut di tebing yang tertutup air. Tubuh korban saat ditemukan berada pada posisi tengkurap," jelas anggota Koramil Poncol, Sersan Mayor Suwardi.
Jasad Rian Nurdianto kemudian dievakuasi petugas ke tempat pondok pesantrennya. Petugas tim identifikasi Polres Magetan serta tim medis dari Puskesmas Poncol telah melakukan pemeriksaan terhadap jasad korban sebelum akhirnya diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.