Sabtu 23 Feb 2013 09:52 WIB

Tjahjo: Perlu Pendekatan Militer Atasi KSB Papua

Tjahjo Kumolo
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Tjahjo Kumolo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Anggota Komisi I (Bidang Intelijen dan Pertahanan) DPR, Tjahjo Kumolo, memandang perlu menggunakan pendekatan militer yang terpola, terkoordinasi, dan tuntas dalam menumpas kelompok sipil bersenjata (KSB) di Papua.

"Jangan dipertimbangkan faktor kejenuhan (tidak terlalu lama penempatan prajurit di sebuah lokasi), kemudian harus ada dukungan operasi intelijen serta pembinaan teritorial (binter) yang harus optimal," katanya kepada Antara di Semarang, Sabtu (23/2).

Sebelumnya, KSB pada hari Kamis (21/2) menyerang sejumlah pos keamanan di Kabupaten Puncak Jaya mulai dari Kolose yang berjarak sekitar 5 kilometer hingga Tingginambut yang menyebabkan satu anggota TNI tewas, yakni Pratu Wahyu Wibowo dan seorang lainnya terluka, yakni Lettu Inf Reza.

Sementara itu, korban yang tewas di Sinak, yakni Sertu Ramadhan, Sertu M Udin, Sertu Frans Hera, Pratu Mustofa, Pratu Ebi Juliana, Praka Jojon Wihardjo, dan Praka Wemprit Tamahihu. Selain itu ada empat warga sipil lainnya yang tewas, yaitu Yohanis palimbong, Markus Cavin, Uly, dan Rudy, serta yang kritis adalah Yohanis Jhoni.

Tjahjo juga memandang perlu mengoptimalkan provokasi aksi TNI, misalnya dalam pengejaran harus sampai tuntas. "Jangan sampai terkesan ada pembiaran, ibarat luka dengan proses penyembuhan tidak tuntas. Maka, perlawanan-perlawanan gerombolan-gerombolan organisasi tanpa bentuk di Papua menggunakan pola gerilya," kata alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu.

Di sisi lain, kata dia, optimalisasi peningkatan kualitas pembangunan infrastruktur harus diperluas. Begitu pula, peningkatan kualitas struktur organisasi aparat perlu ditingkatkan. "Apa pun intelijen masih dikatakan lengah sehingga kesiapan aparat terlambat dalam antisipasi," kata Tjahjo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement