Jumat 22 Feb 2013 22:32 WIB

Trotoar Minim, Keselamatan Pejalan Kaki Terancam

Rep: Wahyu Saputra/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pejalan kaki melintiasi trotoar di pinggir jalan Ibukota Jakarta (ilustrasi).
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Pejalan kaki melintiasi trotoar di pinggir jalan Ibukota Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN---Jumlah trotoar di Jalan Raya yang kurang membuat sejumlah pejalan kaki khawatir akan keselamatannya. ’Biasanya kita berjalan dekat dengan laju kendaraan mobil, kadang was-was juga’’ Ujar Wati seorang pejalan kaki di Jalan Raya Siliwangi, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (22/2)

Wati mengatakan kerap kerepotan jika hujan turun, karena mau tidak mau harus berjalan agak ke tengah jalan. Ini disebabkan pinggir jalan becek dan berlumpur. Wati menjelaskan kadang trotoar pun sudah dipakai oleh pedagang.

‘’Pedagang seenaknya memakai trotoar,’’ Ujar Wati warga Kelurahan Pondok Benda Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.

Wati mengharapkan agar pemerintah membangun trotoar demi keselamatan pejalan kaki, jangan yang diutamakan hanya kendaraan bermotor saja. Dari dahulu Jalan Raya Siliwangi Khususnya di depan Kantor Walikota Tangerang Selatan, trotoarnya sudah tidak layak lagi.

‘’Yang jalan bukan hanya kita, tapi anak-anak juga,’’ katanya

Aburrahman warga Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur mengeluhkan, pemerintah tidak membangun trotoar yang layak bagi pejalan kaki khususnya di Jalan WR. Supratman arah ke Pondok Ranji. Trotoar yang digunakan hanya dari tanah, kalau hujan sudah pasti becek. Menurut Abdurrahman, malah pengguna kendaraan roda dua atau angkutan umum sering menggunakan bahu jalan tersebut jika sedang macet.

‘’Di sini kan macet terus, karena dekat dengan Stasiun Pondok Ranji, coba lihat mana ada trotoar,’’ katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement