Jumat 22 Feb 2013 05:40 WIB

Jokowi Sindir Pembangunan Waduk Baru, Apa Katanya?

Gubernur Joko Widodo (Jokowi)
Foto: ANTARA/Rosa Panggabean
Gubernur Joko Widodo (Jokowi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Proyek yang sekadar asal jadi dengan cara menghambur-hamburkan uang negara menuai protes dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Orang nomor satu di Jakarta itu bahkan menyindir pembuatan waduk yang baru dibangun di Kelurahan Pondoklabu, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, yang ukurannya dinilai tidak lazim seperti waduk pada umumnya.

"Masa kaya gini namanya waduk. Kolam saja bukan. Ini empang, tempat pemancingan," sindir Jokowi, saat meninjau langsung Waduk Pondoklabu, Jakarta Selatan, seperti dilansir beritajakarta.com.

Menurut Jokowi, setelah APBD DKI 2013 cair, pelebaran dan perbaikan waduk langsung akan dimulai. Terlebih lahan untuk pelebaran telah selesai dibebaskan pada tahun lalu. Namun, ia sendiri yang akan memantau proses pelebaran waduk tersebut agar nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat.

"Harus ada manajemen kontrol dari atas ke bawah. Sehingga hasil kegiatan proyek ada manfaatnya. Setelah APBD rampung langsung dikerjakan lagi," ujarnya.

Rencana pelebaran yang akan dikerjakan yakni dari seluas 9.000 meter persegi menjadi 20 ribu meter persegi. "Kalau tidak ada manajemen kontrol yang baik, tidak ada cek yang betul jadinya seperti ini. Mau saya awasi lagi, biar benar-benar jadi waduk. Ada fungsi dan manfaatnya bagi masyarakat," katanya.

Selain meninjau waduk, Jokowi juga melihat rumah pompa dan tanggul yang ada di Jalan Bangau 4 RW 11, Pondoklabu. Kedatangannya itu untuk melihat permasalahan banjir yang sering melanda kawasan tersebut. Dirinya juga berjanji akan memediasi antara pihak Marinir dengan warga setempat terkait masalah di kawasan tersebut.

"Supaya tidak terjadi gesekan, antara Korps Marinir dengan warga saya hanya ingin menengahi dan membenarkan. Kira-kira sungai seharusnya seperti apa. Dari sisi Marinir mungkin keamanan, pasti ada alasan. Tapi dari sisi warga juga jangan sampai merasa dirugikan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement