REPUBLIKA.CO.ID,MUKO-MUKO--Sebanyak 36 siswa sekolah dasar kelas jauh di lokasi transmigrasi Desa Lubuktalang, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, terpaksa belajar di balai desa itu karena belum tersedia gedung sekolah di wilayah itu.
"Sebanyak 36 siswa SD kelas I hingga IV yang belajar di balai desa itu diajar oleh enam guru yang berstatus pegawai tidak tetap (PTT)," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Mukomuko, Nur Hasni, di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan, sudah pernah dibangun gedung sekolah dasar di wilayah itu pada 2012 namun tidak selesai, dan kemungkinan pada 2013 akan dibangun kembali gedung yang baru di wilayah itu.
"Tahun ini ada kegiatan pembangunan gedung baru di wilayah itu, sedangkan dengan gedung lama yang tidak selesai kemungkinan akan dibangun secara swadaya oleh warga setempat," katanya.
Karena, lanjutnya, warga di wilayah itu pernah menyampaikan kepada instansi itu ingin membantu membangun secara swadaya gedung sekolah yang tidak selesai itu agar dapat digunakan.
Ia berharap, tahun ini gedung sekolah untuk siswa yang masih belajar di balai desa di daerah itu dapat dikerjakan dan digunakan.
Sedangkan tenaga guru yang mengajar di sekolah dasar kelas jauh itu, menurut dia, untuk sementara cukup enam orang dari PTT dan mereka menetap di sana dan telah menjadi honorer sebelum diangkat menjadi PTT.
"Upah yang mereka terima per bulan sudah memadai, sebesar Rp875.000 per bulan dengan rincian, Rp 400.000 dari instansi ini, tunjangan guru wilayah terpencil Rp175.000, dan Rp 200.000 dari Bidang Transmigrasi pemerintah setempat," katanya lagi.