Kamis 21 Feb 2013 21:01 WIB

Di Sleman, Kasus DBD Naik Hampir 50 persen

Rep: Andi Ikbal/ Red: M Irwan Ariefyanto
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.
Foto: dinsos.jakarta.go.id
Nyamuk Aedes Aegypti penyebab DBD.

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN – Dalam kurun waktu sepekan, dugaan kasus Demam Berdarah Dengue

(DBD) di Sleman, Yogyakarta naik hampir mencapai 50 persen.

Data sebelumnya Jumat (15/2) menyebutkan suspect penderita penyakit tersebut sebanyak 13 orang, namun laporan terakhir hari ini Kamis (21/2), sudah mencapai 25 orang.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Mafilinda Nurnaini. Menurutnya, potensi timbulnya DBD masih cukup tinggi, terlebih kondisi cuaca mendukung perkembang biakan nyamuk aedes aegypti. Dia memperkirakan, hingga akhir maret nanti, kemungkinan adanya dugaan kasus DBD dapat terus meingkat. “Kami berharap jangan sampai melewati batas KLB,” kata Linda kepada ROL di ruangan kerjanya, Kamis (21/2).

Sebab, bila telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), maka konsekuensinya akan membenani masyarakat dan pemerintah. Dia menyebutkan, seperti yang pernah terjadi sebelumnya pada 2004, dimana dilakukan upaya pemberhentian kasus dengan cara penyebaran insectisida melalui udara.

Pasalnya, selain menghabiskan dana yang cukup besar, fogging masal tersebut juga berdampak langsung bagi lingkungan masyarakat, karena telah meracuni ekosistem. Belum lagi, hal itu juga dapat menganggu aktifitas warga. “Masyarakat harus bisa bekerja sama mencegah penyebaran virus tersebut,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement