REPUBLIKA.CO.ID,TRENGGALEK--Puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, terpaksa diungsikan ke rumah penduduk karena tiga ruang kelas ambrol terseret longsoran tebing Sungai Nglinggis yang ada di dekatnya.
"Bangunan sebelah barat sekolah sudah tidak layak lagi untuk digunakan, sementara ini kegiatan belajar-mengajar kami ungsikan ke rumah penduduk," tutur Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Nglinggis, Musyarofah, Kamis.
Ia mengaku, aktivitas belajar-mengajar di sekolahnya sempat diliburkan beberapa hari menyusul ambrolnya tebing Sungai Nglinggis setinggi 10-an meter yang berada persis di belakang sekolah tersebut, Sabtu (16/2).
Saat kejadian, tiga rumah runtuh terseret longsor, disusul dua bangunan lain di dekatnya termasuk MI Islamiyah yang kini hanya berjarak sekitar lima meteran dari titik longsor.
Warga khawatir longsoran semakin meluas dan mengancam keseluruhan bangunan sekolah sehingga membahayakan keselamatan guru dan murid."Kami belum tahu apakah bangunan itu nanti masih layak digunakan atau tidak, masih menunggu langkah yang diambil pemerintah (daerah) dan dinas," ujarnya.
Karenanya, sementara aktivitas belajar-mengajar di sekolah yang memiliki 67 siswa MI dan 20 siswa TK itu dititipkan di beberapa rumah warga sekitar.
Musyarofah menegaskan pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek untuk mencari solusi penanggulangan karena kompleks sekolah mereka tinggal menyisakan bangunan utama.
"Kami ingin sekolah dibangun kembali agar bisa belajar dengan nyaman. Kalau di rumah warga, belajarnya jadi tidak serius karena kelasnya dicampur," ujar Riska Aprilia, salah satu siswa kelas 4.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek telah menginstruksikan pengosongan permukiman penduduk, termasuk sekolah dan fasilitas umum lainnya, di sekitar lokasi ambrolnya tebing Sungai Nglinggis setinggi 10-an meter di Dusun Pacar, Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Sabtu (16/2) dini hari.
Selain beberapa rumah ikut ambrol terseret bersama reruntuhan tebing sungai yang berada persis di bawahnya, area longsoran diprediksi masih akan terus meluas.
"Saat ini saja sudah tiga unit rumah, satu unit bangunan sekolah, dan satu mushala terancam ambruk karena lokasi bibir sungai yang ambrol semakin dekat," terang Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Joko Rusianto.
Joko mengimbau pada warga yang tinggal di sekitar lokasi longsor agar meningkatkan kewaspadaan, apalagi hujan masih sering turun dengan durasi lama.