Kamis 21 Feb 2013 08:48 WIB

Megawati Resmikan RSTK Mega Gotong Royong

megawati resmikan rumah sakit tanpa kelas mega gotong royong di ppi gebang mekar cirebon rabu 20/2
Foto: republika/damanhurizuhri
megawati resmikan rumah sakit tanpa kelas mega gotong royong di ppi gebang mekar cirebon rabu 20/2

REPUBLIKA.CO.ID -- Ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dengan sumringah memasuki Rumah Sakit Tanpa Kelas (RSTK) Mega Gotong Royong di Pusat Pelelangan Ikan (PPI) Blok Petoran Desa Gebang Mekar Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon Jawa Barat Rabu (20/2).

Didampingi Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jawa Barat dari PDIP, Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki, tak hanya Megawati yang sumringah hari itu. Tokoh masyarakat Gebang Mekar yang juga mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Prof Dr Rokhmin Dahuri turut berbahagia.

Yang tak kalah berbahagianya adalah Dr Ribka Tjiptaning, ketua Komisi IX DPR RI yang menggagas berdirinya rumah sakit tersebut. Atas kegigihannya, konsep RSTK (Pratama) diterima partai.

Ini sejalan dengan Kongres III PDIP cita-cita yang melekat dalam  sejarah partai adalah mengutamakan perjuangan yang mengangkat harkat dan martabat wong cilik demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Ide dasar pendirian RSTK Mega Gotong Royong adalah hasil kunjungan Komisi IX DPR RI ke beberapa negara yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pada tahun 2009. Dari hasil kunjungan tersebut, ketua Komisi IX DPR RI Dr Ribka Tjiptaning menggagas berdirinya Rumah Sakit Tanpa Kelas (Pratama).

Secara konsepsi, Dr Ribka menjelaskan, Rumah Sakit Tanpa Kelas (Pratama) adalah rumah sakit yang didirikan baik pemerintah maupun swasta yang pelayanannya hanya ada kelas tiga. ''Tidak terdapat kelas di atasnya, termasuk VIP,'' jelasnya.

Selain meresmikan beroperasinya Rumah Sakit Tanpa Kelas Mega Gotong Royong, Megawati juga melantik Relawan Kampung Donor Darah dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Mega Gotong Royong di desa Nelayan Gebang Mekar, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.

Sebagai penanggung jawab sekaligus tuan rumah, Prof Rokhmin mampu mengombinasikan acara kampanye Pemilukada Gubernur Jabar dengan kegiatan produktif dan bermanfaat langsung bagi rakyat, yakni peresmian RSTK (Rumah Sakit Pratama) Mega Gotomg Royong dengan pelantikan Relawan Kampung Donor Darah dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Mega Gotong Royong.

   

Pertimbangannya, sebagai teknokrat dan akademis yang baru bergabung dengan PDI-P lima bulan lalu, Rokhmin mengemas acara tersebut berdasarkan pada pemahamannya tentang ideologi PDI Perjuangan, baik dari berbagai pidato dan arahan Megawati Soekarnoputri maupun berbagai literatur yang terkait dengan PDI Perjuangan dan Bung Karno.

   

Tujuan utama dan akhir dari PDI Perjuangan adalah mewujudkan Indonesia sebagai bangsa besar yang maju, adil-makmur dan berdaulat.  Sebagai sasaran antara dari cita-cita luhur tersebut, paling lambat tahun 2025 Indonesia harus mampu mewujudkan TRISAKTI yang dicanangkan Dr (HC) Ir Soekarno, Presiden RI Pertama: berdikari di bidang ekonomi, berdaulat di bidang politik, dan berkepribadian di bidang kebudayaan.

Rokhmin menyebutkan, RS Tanpa Kelas (Pratama) Mega Gotong Royong adalah wujud kepedulian dan konsistensi PDI Perjuangan yang meyakini kesehatan adalah hak setiap warga negara Indonesia. ''Kesehatan adalah salah satu variable utama yang menentukan kesehatan, kecerdasan, produktivitas, dan daya saing bangsa,'' ujarnya. 

Di sisi lain, kata Guru Besar IPB ini, fakta empiris menunjukkan secara kasat mata masih begitu banyak rakyat Indonesia yang tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai dari pemerintah. 

''Oleh sebab itu, PDI Perjuangan menjadi Parpol pertama yang membangun RS Tanpa Kelas, yaitu rumah sakit yang didedikasikan untuk masyarakat ekonomi lemah yang selama ini tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dari rumah sakit konvensional,'' ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement