Kamis 21 Feb 2013 00:00 WIB

Pengamat: Masyarakat Dilematis Terkait Parpol

Rep: Ira Sasmita/ Red: Dewi Mardiani
Bendera partai politik (ilustrasi)
Foto: PDK.OR.ID
Bendera partai politik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Universitas Nasional, Alfan Alfian, mengatakan saat ini masyarakat dihadapkan pada posisi dilematis. Ibaratnya, seperti membeli kucing dalam karung, publik dipaksa memilih dari ketersediaan pilihan yang terbatas.

"Memilih yang paling lumayan dari yang terburuk," ujarnya, Rabu (20/2). Pada zaman yang semakin pragmatis ini, kata dia, sudah tidak relevan membicarakan ideologi dalam politik.

Karena itu, lanjutnya, publik tidak peduli lagi terhadap ideologi partai. Soalnya, pada kenyataannya, semua parpol sama saja. Parpol pun secara kesisteman, tidak melakukan pembenahan, seperti manajemen, kaderisasi, dan transparansi.

"Autonomous decision tidak tercermin dengan baik. Yang mengemuka adalah oligarki politik," tutur Alfian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement