Rabu 20 Feb 2013 16:03 WIB

IPMR: Rieke-Teten Sulit Menang

Rep: Ira Sasmita/ Red: Mansyur Faqih
Cagub Jabar Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki
Foto: Antara/Agus Bebeng
Cagub Jabar Rieke Diah Pitaloka dan Teten Masduki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di berbagai survei, elektabilitas pasangan Rieke Diah Pitaloka-Teten Masduki kurang memuaskan. Pasangan calon gubernur Jawa Barat (Jabar) nomor urut lima itu selalu berada di bawah Dede Yusuf-Lex Laksmana dan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar. 

Dalam survei Indonesia Political Marketing Search (IPMR) juga pasangan yang diusung PDI Perjuangan itu belum cukup tinggi. Rieke-Teten hanya memperoleh elektabilitas pada posisi ketiga dengan angka 15,7 persen. 

Meski pun, dilihat dari aspek popularitas dan tingkat kesukaan terhadap tokoh, Rieke mendapatkan angka yang tinggi. Popularitas Rieke berada di urutan ketiga di bawah Dede Yusuf dan Deddy Mizwar. 

Rieke pun dipilih oleh 90,7 persen responden. Ia juga disukai oleh 81,1 persen calon pemilih.

"Tapi popularitas pasangannya, Teten Masduki, sangat rendah. Hanya 28 persen," kata Chief Operations IPMR, Farid Subkhan di Jakarta, Rabu (20/2).

Popularitas Teten yang cukup rendah itu, lanjut Farid, tidak bisa membantu meningkatkan elektabilitas Rieke. Secara keseluruhan, peta kekuatan Rieke hanya mengandalkan popularitas dan daya tarik pribadinya. 

Sayangnya, dari survei IPMR dari 81 persen simpatisan Rieke, hanya 17 persen yang memutuskan pasti akan memilih Rieke pada pemungutan suara nanti. 

"Cukup berat bagi Rieke untuk menang, karena kontribusi partai juga kurang. Dari 63 persen simpatisan PDI Perjuangan, hanya 12 persen yang mendukung Rieke-Teten," jelas Farid.

Situasi ini sangat disayangkan, karena Rieke-Teten memiliki rekam jejak yang bagus. Keduanya dikenal sebagai tokoh yang bebas korupsi dan aktif memperjuangkan aspirasi rakyat. 

Tetapi kredibilitas pasangan ini lebih banyak diketahui golongan menengah ke atas. Sementara pemilih di Jabar lebih banyak berasal dari golongan menengah ke bawah. 

Rieke, menurut Farid, membutuhkan upaya yang solid dari kader atau simpatisan partai yang belum tergarap untuk memberikan suara kepadanya. Sisa masa kampanye juga harus dimaksimalkan pendukung Teten yang dikenal sebagai penggagas lembaga anti korupsi, Indonesia Corruption Watch (ICW). 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement