Rabu 20 Feb 2013 08:32 WIB
Headline Republika

Hormati Masa Tenang

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: M Irwan Ariefyanto
Pilgub Jabar 2013
Foto: kpud jabar
Pilgub Jabar 2013

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Masa kampanye Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) Provinsi Jawa Barat berakhir hari ini. Mulai Kamis (20/2), lima pasangan calon yang maju memperebutkan kursi gubernur dan wakil gubernur Jabar akan berdiam diri memasuki masa tenang sampai Sabtu (23/2).

Sekretaris KPU Jawa Barat Heri Suherman mengimbau kepada warga Jabar yang memiliki hak pilih untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada Ahad (24/2). “Setelah mengamati kampanye calon dan menjalani masa tenang, silakan salurkan suara ke TPS-TPS yang sudah disediakan,” kata Heri, di Bandung, Selasa (19/2).

Heri menegaskan, KPU Jabar sudah mempersiapkan semua keperluan menjelang masa tenang dan hari pemilihan. KPU juga sudah mengoordinasikan upaya pengamanan pelaksanaan pemilihan bersama kepolisian, anggota perlindungan masyarakat, dan Panwaslu.

Komisioner KPU Pusat yang juga Koordinator Wilayah Jabar Ferry Kurnia Rizkyansyah memastikan, logistik dalam keadaan siap untuk digunakan di setiap TPS. Begitu pula, surat suara di 26 kabupaten/kota yang jumlahnya sesuai DPT ditambah cadangan 2,5 persen. “Sampai delapan hari menjelang pencoblosan rata-rata sebagian besar sudah didistribusikan ke PPK,” ujar Ferry.

Ferry menerangkan, semua KPU kabupaten/kota yang ada di Jabar telah selesai melaksanakan tugas pentingnya, yakni menyortir dan melipat surat suara pada Ahad (17/2) lalu. Bahkan, kata dia, ada sebagian yang sudah mengirimkan surat suara tersebut ke PPK agar disebarkan lagi ke panitia pemungutan suara (PPS).

Terkait penggunaan KTP oleh pemilih yang tidak tercatat dalam DPT, Ferry menegaskan, pemilih itu tetap bisa menggunakan hak pilihnya setelah ada rekomendasi dari Panwaslu. Jika ada pemilih yang direkomendasikan Panwaslu tersebut, PPS tidak boleh menolak mereka untuk mencoblos. Walaupun demikian, KPU sangat tidak menghendaki adanya mobilisasi pemilih dengan alasan tidak tercatat dalam DPT. “Karenanya, semua jajaran KPU di TPS diminta mengantisipasi adanya mobilisasi itu,” kata dia.

Terkait pengamanan, Kapolres Depok Kombes Achmad Kartiko menerangkan, Kepolisian Daerah Jawa Barat sudah menyiapkan 33 ribu personel untuk disebar di seluruh lokasi pemilihan. “Kita juga dapat bantuan dari polres-polres lain dari wilayah Polda Metro Jaya,” katanya.

Sejauh ini, kata Kapolres, koordinasi pengamanan pemilukada sudah dilakukan dengan aparat TNI, anggota linmas, dan kepolisian di wilayah lainnya. Kartiko berharap, pemilih dan tim sukses bisa ikut menjaga kondusivitas hari pemilihan dan pascapemilihan. “Kita tentu ingin Jabar bisa melaksanakan proses demokrasi ini dengan lancar, aman, dan tidak ada gangguan.”

Kepala Bagian Operasional Polres Depok Komisaris Polisi Suratno menambahkan, penambahahan personel pengamanan Pemilukada Jabar didatangkan dari Polres Metro Tangerang, Polres Kabupaten Tangerang, Polres Pelabuhan Tanjung Priok, Polres Bandara Soekarno-Hatta, Polres Kepulauan Seribu, dan Polres Polair. “Untuk Depok ada bantuan 416 personel dan akan datang mulai Sabtu (23/2),” kata Suratno.

Humas Panwaslu Kabupaten Bandung Ari Hariyanto mengimbau kepada semua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jabar untuk taat asas selama masa tenang mulai Kamis (21/2). Artinya, tidak melakukan kampanye pada masa tenang.

Selain itu, Ari meminta semua pasangan calon dan tim suksesnya melakukan penertiban alat peraga kampanye merek sendiri. “Harapan kami, biarkan masyarakat berpikir selama masa tenang. Kan selama 14 hari semua pasangan sudah dibekali sehingga saatnya tiga hari kesempatan untuk masyarakat berpikir memilih siapa,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement