REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Banjir dan longsor yang terjadi di Sulawesi Utara, Minggu (17/2), telah menyebabkan 17 orang meninggal dunia. Sebanyak 16 orang meninggal karena longsor dan satu orang karena hanyut terbawa banjir.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, mengemukakan delapan korban meninggal di Kota Manado. Enam orang di Minahasa dan tiga orang di Sitaro.
''Total kerusakan rumah 4.220 unit dengan rincian 3.579 rumah rusak ringan dan 641 rumah rusak berat,'' kata Sutopo.
Pencarian korban terus dilakukan. BNPB, BPBD Kota Manado, BPBD Provinsi Sulut, TNI, Polri, Tagana, Basarnas, PMI, relawan, dan dinas terkait masih melakukan upaya tanggap darurat.
Adapun identitas korban meninggal adalah:
1. Leydi Oroh (30 th, P) Kec. Winangun I/Citra Land
2. Rafda Oroh (18 th, P) Kec. Winangun I/Citra Land
3. Tommy Maripi (25 th, L) Kec. Winangun I/Citra Land
4. Frangky Palit (30 th, L) Kec. Winangun I/Citra Land
5. Elizabeth Kawilarang (31 th, P) Kec. Winangun I/Citra Land
6. Giok Lee (3 th, P) Kec. Winangun I/Citra Land
7. Meggy Riska Ruru (32 th P) Kec. Tingkulu
8 Gracia C Gosal (3 th, P) Kec. Tingkulu
9 Stefani Ribka Gosal (10 th, P) Kec. Tingkulu
10. Charles Taroreh (28 th, L) Kec. Tingkulu
11. Jumain Pulumudoyo (11 th, L) Paal IV
12. Ridel Lintongan (5 th, L) Singkil
13. Budi Astanto (40 th, L) Paal II/Lingkungan IX
14. Jonathan Lioko (10 th, L) Tingkulu
15. Max Dani Lomboni (31 th, L) Desa Lia 1 Kec. Siau Timur, Kab. Sitaro
16. Sami Maya Lomboni (25 th, P) Desa Lia 1 Kec. Siau Timur, Kab. Sitaro
17. Chika Lazarus (5 th, P) Desa Lia 1 Kec. Siau Timur, Kab. Sitaro