Ahad 17 Feb 2013 20:49 WIB

Usia Ketua Wantim Hanura Lebih Muda, Ini Komentar Wiranto

Hary Tanoesoedibjo resmi bergabung bersama Partai Hanura dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura.
Foto: ANTARA/Zabur Karuru
Hary Tanoesoedibjo resmi bergabung bersama Partai Hanura dan menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengaku tidak mempermasalahkan Ketua Dewan Pertimbangan (wantim) Hary Tanoesoedibjo yang baru saja ditetapkan berusia lebih muda dari dirinya.

"Tidak ada aturannya ketua dewan pertimbangan harus lebih tua dari ketua umum. Jangan mempermasalahkan perbedaan usia, saya sendiri tidak mempermasalahkan," kata Wiranto dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Hanura Jakarta, Minggu.

Menurut Wiranto, yang menjadi ukuran untuk memegang jabatan tersebut adalah kualitas, bukan usia.

"Kalau mau jadi pemilih ada aturannya harus minimal 17 tahun juga kalau mau nikah ada aturannya harus akil balig. Kalau posisi ketua dewan pertimbangan terlalu tua juga kan sulit nantinya," katanya.

Dia menyatakan pihaknya memiliki alasan tersendiri untuk mengamanatkan jabatan tersebut

"Jangan lah dijadikan alasan bersama tua muda itu. Kami punya berbagai pertimbangan terkait hal ini," katanya.

Dia menilai berbagungnya Hary Tanoe dapat 'membakar' adrenalin kader partai untuk pemenangan Pemilu 2014.

"Bergabungnya Hary Tanoe bagaikan 'fresh blood' atau darah segar yang mampu membakar adrenalin kader-kader kita untuk berjuang pada pemilu nanti," katanya.

Dia juga merasa bangga dengan penetapan Hary Tanoe sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura.

"Saya merasa bangga dan menerima dengan tangan terbuka bergabungnya Hary Tanoe sebagai gerakan pembaruan ini karena perlu ada konsolidasi politik untuk melakukan langkah-langkah strategis," katanya.

Hal sama juga disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Hary Tanoesodibjo yang menilai gabungan kalangan tua dan muda akan menjadi kekuatan yang besar.

"Ini merupakan perubahan yang luar biasa, saya dari kalangan muda dan Pak Wiranto dari kalangan senior. Saya rasa jika digabungkan ini akan menjadi kekuatan besar," katanya.

Hary juga akan berkomitmen akan mengerahkan kader, terutama dari kalangan pemuda.

"Kader yang saya bawa ini umurnya masih sekitar 30-40 tahun, jadi kita semua bersatu padu menjalin energi bukan untuk melayani tapi untuk mengabdi," katanya.

Dia mengatakan akan berfokus pada penyelesaian masalah keadilan di mata hukum.

"Masih banyak ketimpangan, terutama dari kesejahteraan dan pendidikan serta narkoba yang harus diberantas. Indonesia itu negara besar dan rata-rata penduduknya masih berusia 55 tahun ke bawah, masih produkti. Jadi, saya yakin kita bisa," katanya.

Hary sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar pada partai yang diketuai Surya Paloh tersebut.

Namun, karena perbedaan pandangan dengan Surya Paloh, Hary memutuskan keluar dari partai tersebut bersama dengan tiga pengurus inti lainnya.

Hary kemudian membentuk organisasi massa yang disebut Persatuan Indonesia (Perindo), berisikan anggota Partai Nasdem yang memutuskan keluar karena tidak sejalan dengan rencana Surya Paloh menjadi Ketua Umum Partai NasDem.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement