REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai bahwa pidato arahan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada forum rapat pimpinan nasional (Rapimnas) terang-benderang.
"Pidato Pak SBY sudah jelas, top. Beliau menyampaikan arahannya secara rinci, terang-benderang sehingga tidak perlu ada tafsir lagi," kata Anas Urbaningrum di Jakarta, Minggu.
Hal itu disampaikan usai penutupan Rapimnas (rapat pimpinan nasional) Partai Demokrat.
Menurut Anas, apa yang disampaikan Susilo Bambang Yudhoyono melalui pidatonya sudah menjelaskan secara gambalng gejolak internal yang terjadi di Partai Demokrat dan langkah-langkah selanjutnya.
Ketua DPP Partai Demokrat, Andi Nurpati, pidato arahan yang disampaikan Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan, tidak ada upaya pergantian ketua umum partai dan tidak akan ada kongres luar biasa (KLB).
"Pak SBY juga memberikan motivasi kepada kader untuk bersama-sama meningkatkan kembali elektabilitas," kata Andi.
Menurut Andi, menyikapi pidato arahan Ketua Majelis Tinggi tersebut tidak ada satupun respons negatif.
Ia menambahkan, Yudhoyono dalam arahannya juga membahas soal upaya mengembalikan tingkat elektabilitas yang saat ini menurun.
Sementara itu, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan optimistis masa depan Partai Demokrat tetap cerah dan berpeluang baik.
"Setelah Partai Demokrat melakukan pembenahan, maka selanjutnya akan kembali berkarya untuk masyarakat," kata Yudhoyono.
Menurut dia, pada forum Rapimnas ini sengaja belum membahas persiapan pemilu 2014 karena, saat ini masih fokus untuk menyelesaikan persoalan Partai Demokrat yang harus segera diselesaikan.
Ia juga mengatakan, Partai Demokrat dalam beberapa bulan terakhir terbentuk opini publik negatif yakni sejumlah kadernya yang tersandung kasus dugaan kasus korupsi.
"Hal ini sangat merugikan Partai Demokrat," katanya.
Yudhoyono menambahkan, jika ada kader-kader Partai Demokrat yang melakukan kesalahan, mohon agar masyarakat mau memaafkan dan memberikan doa restu untuk masa depan Partai Demokrat.
Yudhoyono menegaskan, persoalan Partai Demokrat adalah terus menurunnya tingkat elektabilitas partai, sehingga tema besar pada Rapimnas ini adalah mengembalikan elektabilitas partai.