REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--Sejumlah penerbangan di Bandara Temindung Samarinda, terpaksa dibatalkan akibat 'runway' atau landas pacu bandara yang melayani penerbangan ke pelosok Kalimantan Timur itu tergenang. "Sejak Sabtu pagi hingga sore, tiga penerbangan terpaksa dibatalkan akibat sebagian landas pacu Bandara Temindung tergenang air," ungkap Kepala Seksi Keamanan dan Keselamatan Penerbangan Bandara Temindung Samarinda, Roesmanto, Sabtu.
Panjang landas pacu Bandara Temindung mencapai 1.050 meter namun yang efektif bisa digunakan, kata Roesmanto hanya 650 meter.
"Hanya pesawat jenis Cessna Caravan milik maskapai penerbangan milik Susi Air yang bisa mendarat sementara pesawat milik Kalstar jenis ATR 42 seri 400 tidak bisa mendarat sebab pesawat jenis itu panjang landas pacu yang butuhkan minimal 850 meter," katanya.
"Jadi, penerbangan ke Bandara Tanjung Selor, Malinau, tetap berjalan normal sementara demi keamanan dan keselamatan penerbangan dari dan menuju Bandara Kalimarau, Kabupaten Berau terpaksa dibatalkan," ungkap Roesmanto.
Genangan air di landas pacu yakni di sisi kiri "central line" atau landasan utama. "Genangan air di sisi 'runway 22' atau sisi 'take off' (pendaratan) hanya berada di bawah kaki tetapi demi keselamatan dan keamanan penerbangan sehingga kami terpaksa membatalkan keberangkatan dan kedatangan pesawat dari Kabupaten Berau," kata Roesmanto.
Otoritas Bandara Temindung Samarinda kata Roesmanto belum bisa memastikan, kapan penerbangan ke Kabupaten Berau tersebut bisa normal kembali.
"Kami belum bisa memastikan tetapi semoga sore ini air sudah surut sehingga penerbangan ke Kabupaten Berau yang menggunakan pesawat ATR 42 seri 400 milik Kalstar bisa kembali normal," ungkap Roesmanto.
Setiap hari, kata Roesmanto, terdapat tujuh kali penerbangan di Bandara Temindung Samarinda menuju ke Kabupaten Berau dan Malinau yang dilayani dua maskapai yakni Susi Air dan Kalstar.
Sebelumnya, pada Selasa (29/1) otoritas Bandara Temindung Samarinda juga terpaksa menutup aktivitas penerbangan akibat kawasan bandara tergenang, khususnya pada bagian landas pacu yang tergenang sepanjang 470 meter setinggi tujuh sentimeter.
Pada penutupan itu, landas pacu Bandara Temindung Samarinda yang tergenang saat itu juga pada sisi kiri landasan utama landas pacu dengan ketinggian air sekitar tujuh sentimeter.