Jumat 15 Feb 2013 23:40 WIB

Pengamat: Berjenggot & Pakai Celana 'Ngatung' Bukan Teroris

Ilustrasi
Foto: IST
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tidak selamanya umat Islam yang cara ibadahnya berbeda, memakai celana 'ngatung' atau di atas telapak kaki, berjenggot, dan yang berbeda dengan masyarakat sekitarnya dikategorikan sebagai teroris.

"Kita harus mengubah cara pandang tersebut karena penyebutan kata 'teroris' itu bukan hanya tertuju pada satu kelompok umat tertentu saja," kata dosen Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Tadulako, Dr Muhammad Khairil saat memberikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Yogyakarta, Jumat (15/2).

Menurutnya terorisme yang sejak dulu dipahami sebagai tindakan kriminal kini berubah wajah seolah hanya identik dengan perbuatan Islam militan. Padahal menurutnya Islam jauh dari teroris dan kekerasan.

"Tidak semua umat Islam bisa dikatakan teroris, begitu pula yang memiliki kebiasaan berbeda dengan masyarakat sekitarnya," kata Muhammad Khairil.

Aksi terorisme itu sebenarnya bertujuan untuk melumpuhkan otoritas pemerintahan yang tidak mereka sukai, sehingga kelompok teroris itu dapat menerapkan mazhab atau aliran yang mereka anut.

"Terpidana teroris itu lebih pada mereka yang menjadi korban atas resolusi konflik yang kurang mereka setujui dan tidak sesuai dengan keinginan serta belum membuahkan hasil damai," imbuh Khairil.

Menurutnya media juga tidak harus memberitakan tentang terorisme dari satu sudut pandang seperti pemerintah atau Detasemen Khusus (Densus) 88. Media harus cover both side.

Sumber berita juga harus digali dari terpidana teroris agar masyarakat juga mendapat pengetahuan dari dua sisi sudut pandang.

Bahkan Khairil mengaku pernah mewawancarai satu terpidana teroris mengajak wartawan agar tahu tentang teroris dari sudut pandang pelaku atau kelompok-kelompok tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement