Kamis 14 Feb 2013 14:37 WIB

Usai Ambil Air Wudhu, Seorang Warga Disambar Buaya

Penangkaran Buaya - ilustrasi
Foto: Antara
Penangkaran Buaya - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  SAMPIT -- Seorang warga Desa Bagendang Permai, Sampit, Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Galoh (40) menderita luka parah setelah disambar buaya sungai Mentaya.

"Akibat sambaran buaya sungai Mentaya tersebut kaki sebelah kanan Galoh mengalami luka robek dengan 18 jahitan bagian dalam dan dua jahitan bagian luar," kata Camat Mentaya Hilir Utara, Titin Srikandi di Sampit, Kamis.

Dia mengatakan, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Mentaya Hilir Utara untuk mendapat perawatan luka robek di kaki sebelah kanannya tersebut, dan sekarang sudah dibawa pulung pihak keluarga.

Kejadian tersebut bermula ketika korban bersama suaminya turun ke rakit kayu terapung (lanting) dekat rumahnya untuk mengambil air wudhu pada Kamis (14/2) pukul 04.00 dini hari.

Setelah selesai mengambil air wudhu, kedua suami istri tersebut berencana pulang, namun baru saja korban membalikan tubuhnya, tiba-tiba kaki sebelah kanan korban disambar buaya.

Korban langsung menjerit minta tolong dan suaminya yang saat itu berdiri tidak jauh dari korban langsung menarik tubuh Galoh. Upaya sang suama berhasil, sementara buaya langsung kabur ke sungai.

Menurut Titin, sebelum kejadian itu buaya memang sudah sering muncul di sekitar anak sungai Mentaya, yakni sungai Sampit, namun warga tidak menyangka kalau buaya tersebut sampai melukai warga.

Sejak kejadian itu, warga Desa Bagendang Permai dan sekitarnya takut melakukan aktivitas di sekitar sungai karena khawatir menjadi korban berikutnya.

"Kami akan segera meminta bantuan kepada pemerintah Kotim dan instansi untuk menangani permasalahan tersebut agar ke depannya tidak ada lagi warga yang jatuh korban," katanya.

Di sekitar kejadian dan Desa Bagendang Permai sampi saat ini memang belum ada tanda atau rambu-rambu peringatan bahaya, meski di daerah itu banyak buaya.

Dengan adanya kejadian itu diharapkan pemerintah daerah dan instansi terkait dapat segera memasang tanda peringatan bahaya karena banyak buaya di sekitar lokasi tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement