Selasa 12 Feb 2013 20:08 WIB

Antisipasi Kejahatan, Dishub Galakkan Razia

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Dewi Mardiani
Angkutan Umum/Ilustrasi
Foto: antarafoto.com
Angkutan Umum/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maraknya kejahatan di angkot, membuat pembenahan perilaku sopir angkot menjadi prioritas utama.

Dinas Perhubungan akan melakukan sosialisasi dan rutin melakukan razia untuk mengantisipasi kejahatan. Pendidikan dan penataran merupakan salah satu solusi untuk menertibkan para sopir angkot.

 

Kepala Suku Dinas (Kasudin) Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Timur Mirza Aryadi mengatakan, akan menggalakkan razia di setiap terminal. ‘’Selain itu juga melakukan sosialisasi ke tempat mangkal sopir angkot,’’ kata dia, Selasa (12/2) sore.

 

Menurut Mirza, razia ini tidak hanya terkait pemakaian seragam, tetapi juga memeriksa identitas si sopir dan izin kerjanya. Hal ini untuk mencegah adanya sopir liar dan ilegal.

 

Kepala Terminal Cililitan Ati Suharti mengatakan, pendidikan dan penataran untuk para sopir penting sebagai salah satu solusi penertiban. Dengan adanya kegiatan tersebut para sopir angkot menjadi mengerti tata cara bekerja dan bisa berlalu lintas dengan baik.

 

Beberapa pengelola angkutan umum, ujar Ati, sudah ada yang memberikan pendidikan kepada pengemudinya. Di antaranya Mayasari Bakti. Menurut Ati, pihaknya setiap hari selalu melakukan pengontrollan dan pengawasan. Setiap sopir angkot yang nakal akan segera ditindak.

 

Hukumannya, kata dia, bisa dengan hukuman fisik. ‘’Apabila ditemukan ada seorang sopir angkot memakai celana pendek akan disuruh push-up,’’ kata dia.

 

Dia mengimbau kepada masyarakat agar melihat seragam sopir angkot sebelum memutuskan naik ke kendaraan tersebut. Apabila tidak memakai seragam sebaiknya diurungkan niatnya dan mencari angkot lain dengan pengemudi yang memakai seragam. ‘’Biasanya yang nakal yang tidak memakai seragam,’’ tutup dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement