Jumat 08 Feb 2013 18:41 WIB

Luthfi Jadi Tersangka, Anis Minta Kader Tetap Gembira

Rep: Yulianingsih/ Red: Mansyur Faqih
Presiden PKS, Anis Matta (Kiri)
Foto: Yasin Habibi/Republika
Presiden PKS, Anis Matta (Kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengajarkan kadernya tiga prinsip dalam menghadapi kemelut yang tengah mendera. Tiga prinsip itu diyakininya bisa mengantarkan partai untuk memenangkan Pemilu 2014.

Pertama, katanya, tidak meninggalkan kegembiraan dan melewati kondisi sulit dengan gembira. "Musibah itu jalan panjang untuk menuju kemenangan. Jangan biarkan orang lain menentukan masa depan kita," katanya di Yogyakarta, Jumat (8/2).

Kedua, lanjut Anis, berpikir dengan cara yang tidak dipikirkan orang lain. Ia pun melarang kadernya mengikuti pola pikir para pengamat politik. 

Prinsip ketiga yang harus dipegang kadernya adalah memiliki pola pikir menyerang bukan bertahan. "Dengan tiga prinsip ini kita yakin akan menang di 2014," katanya.

Kepada wartawan, Anis mengatakan, konsolidasi partai yang dilakukan di Yogya merupakan rangkaian safari politiknya yang ketiga. Safari itu diawali di Bandung, Medan, Yogyakarta, lalu Surabaya, Makassar, Denpasar, dan kota lain di Indonesia.

Menurut dia, safari tersebut dilakukan untuk melihat tingkat moralitas kader dan kepercayaan diri mereka. Termasuk juga melakukan pertemuan dengan para tokoh masyarakat.  

"Ternyata saya menemukan fakta berbeda. Apa yang dikatakan pengamat ternyata berbeda. Antusiasme semangat dan kepercayaan kader sangat besar," tutur dia.

Anis juga optimistis suara PKS akan merata di seluruh kota di Indonesia pada 2014 mendatang. 

Saat ini, partai dakwa tersebut menghadapi masa sulit lantaran mantan presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia diduga ikut terlibat dalam kasus dugaan suap impor daging sapi di Kementerian Pertanian. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement