REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ahmad Heryawan (Aher) ikut merasakan imbas kasus korupsi yang dialami mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq. Alasannya, akan banyak yang mengafiliasikan Aher langsung dengan PKS sebagai partai tempatnya bernaung. 

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi Lingkaran Survei Indonesia (CIKOM LSI) Toto Izul Fatah mengatakan peluang Aher untuk menyalip Dede Yusuf akan terganggu. Apalagi pemberitaan tentang Luthfi tersebar dan tersiar dengan masif melalui media televisi. 

"Penetapan status tersangka Luthfi berefek domino buruk terhadap elektabilitas partai. Sekaligus terhadap elektabilitas para calon yang diusung PKS," jelasnya Selasa (5/2). 

Aher pun, kata dia, ikut berimbas dengan hal tersebut. Dia beralasan hal itu dapat terjadi karena PKS merupakan partai yang dibangun dengan semangat dakwah. Sehingga adanya kasus dugaan suap daging sapi impor membuat kegelisahan kolektif di internal partai.

"Ada misi agama di dalamnya yang dikemas terang-terangan sebagai partai Islam," papar dia.

Alasan lain, tambahnya, karena PKS sudah berpredikat partai bersih. Namun ketika pemimpinnya diketahui tidak bersih maka akan berpotensi membuat kekecewaan tersendiri dari partai.

Namun, jika Pemimpin PKS Anis Matta dapat menyembuhkan partai dengan cepat maka akan kembali membangkitkan semangat kader. Dengan begitu Aher mampu bersaing dengan Dede.

Ikuti Whatsapp Channel Republika