Selasa 05 Feb 2013 16:21 WIB

Wah, Biaya Haji Naik Lagi?

Rep: Agus Raharjo/ Red: Mansyur Faqih
Menteri Agama Suryadharma Ali
Foto: Republika/Yasin Habibi
Menteri Agama Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Biaya penyelenggaraan ibadah haji 2013 berpotensi mengalami kenaikan. Hanya saja, belum ada kepastian mengenai angka kenaikannya. 

"Kemungkinan jumlah kenaikan berapa, sedang dihitung," kata Menag Suryadharma Ali pada Republika, Senin (4/2) malam.

Menurut Menag, potensi kenaikan biaya haji karena dipengaruhi banyak faktor. Antara lain, kecenderungan harga sewa rumah yang cenderung naik. Kemudian, adanya pembongkaran gedung-gedung di sekitar Masjidil Haram. 

Setidaknya ada 1.700 gedung yang dibongkar sehingga membuat lokasi pemondokan banyak yang mundur ke belakang. Akibatnya pemondokan menjadi lebih jauh. Kalau pun dekat, harganya sangat mahal dan tidak terjangkau jamaah haji reguler.

Tak hanya itu, tambah dia, pemondokan yang berlokasi di belakang pun menjadi lebih mahal. Ini lantaran, karena ada pembongkaran, maka pemondokan yang sebelumnya ada di belakang kini menjadi di depan.

Meski pun begitu, ia menekankan, Kementerian Agama akan tetap berusaha agar lokasi pemondokan jemaah haji Indonesia sekitar 2.500 meter dari Masjidil Haram. Dengan begitu, tidak banyak berubah ketimbang tahun sebelumnya. 

Selain pemondokan, cetusnya, harga tiket pesawat juga cenderung naik. Pemerintah pun berupaya agar kenaikan itu tidak terlalu signifikan. 

Menurut Suryadharma, pemerintah akan menekan kenaikan biaya haji dengan memanfaatkan dana optimalisasi jamaah. Artinya, sebagian kenaikan tersebut akan disubsidi dengan dana 'indirect cost' yang selama ini telah terkumpul selama bertahun-tahun. 

"Dengan demikian kenaikan tersebut bisa berkurang karena disubsidi lewat biaya optimalisasi atau hasil bunga dari simpanan jamaah yang bertahun-tahun," papar Ketua Umum PPP tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement