REPUBLIKA.CO.ID, KOTA TANGERANG -- Kasus korupsi suap impor daging sapi yang menimpa mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq ternyata membawa keberentungan bagi PKS Kota Tangerang.
"Kita ambil hikmah, masyarakat malah empati terhadap PKS. Berarti PKS masih ada," kata Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Tangerang Aulia Epriya Kembara di Tangerang, Senin (4/2).
Aulia menjelaskan Pilkada Kota Tangerang yang akan dilaksanakan Oktober 2013 mendatang menjadi pemicu kader untuk berkumpul lagi. Sampai saat ini pihaknya telah melakukan survei dan hasilnya bagus terhadap elektabilitas calon yang diusung PKS.
Menurut Aulia, masyarakat sudah mengerti dengan kinerja PKS yang ikut membantu pemerintahan dalam pemerataan dan transparasi anggaran dibidang pendidikan, kesehatan, dan terutama marbot masjid. "Ini kerja teman-teman kader," ujarnya.
Jelang Pilkada Kota Tangerang, Aulia menerapkan strategi tersendiri. Salah satunya dengan memanggil kembali seluruh kader untuk memanfaatkan momen pilkada dan kasus korupsi yang menyerat mantan Presiden PKS.
Aulia meyakini keterlibatan kader yang masif diyakini dapat meningkatkan popularitas calon yang diusung PKS di Pilkada Kota Tangerang. Menurut dia, kader adalah ujung tombak dan aset yang berharga dalam sebuah partai.
"Kita tidak punya apa-apa. Kita hanya punya kader, itu aset kita yang paling berharga," lugas Aulia.
Meski PKS sedang 'goyang' karena kasus Luthfi Hasan Ishaaq, ia menegaskan tidak ada perpecahan ditubuh PKS. Aulia justru mengklaim PKS bertambah solid.