REPUBLIKA.CO.ID,SENEN -- Para pedagang di Pasar Senen Blok IV Jakarta Pusat mengeluhkan tumpukan sampah yang berada di depan pasar. Selain mengganggu keindahan, tumpukan sampah yang didominasi sampah sayuran tersebut juga menimbulkan aroma busuk yang menyengat.
Juned (22 tahun) salah seorang pedagang di pasar ini mengaku terganggu dengan gunungan sampah tersebut. Padahal, menurut Juned, ia sudah membayar uang kebersihan secara rutin kepada pengurus pasar sebesar Rp 2.000 perhari. "Selain itu ngasih 'uang rokok' Rp 10 ribu juga untuk yang ngangkut sampah, jadi semuanya Rp 12 ribu" ujar pedagang buah ini.
Selain itu, menurut Juned, ketika hujan besar datang, pasar selalu banjir akibat banyaknya saluran air yang tersumbat. Hal senada juga diungkapkan pedagang lainnya, Emon (28 tahun). Pedagang bawang putih ini mengaku keberadaan sampah tersebut membuatnya tidak nyaman.
Berdasarkan pantauan ROL di lokasi, terdapat dua bak kontainer besar tempat menampung sampah tepat di depan pintu masuk pasar. Namun, dua bak kontainer tersebut pun tidak lagi sanggup menampung banyaknya sampah yang dihasilkan oleh pedagang pasar. Akibatnya, sampah menumpuk menjadi gunungan tinggi.
Kepala Kebersihan Pasar, Yahya (45 tahun) mengatakan truk sampah sudah rutin datang untuk mengangkut sampah tiga hari sekali. Namun, jumlah truk sampah yang hanya satu tidak mampu mengangkut volume sampah yang begitu besar. "Karena pedagang sayuran disini 24 jam, jadi sampahnya nggak habis-habis,'' katanya.