Jumat 01 Feb 2013 21:24 WIB

Siswa Paket C Mengeluh, Tutor Jarang Hadir

Rep: Ghalih Huriarto/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Contoh ijazah paket C.
Contoh ijazah paket C.

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Sejumlah siswa Paket C di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, mengeluhkan kegiatan belajar mengajar di sanggar tersebut. Pasalnya terdapat tutor yang jarang hadir untuk memberikan materi kepada mereka. Bahkan, sering dalam satu hari siswa tidak mendapatkan materi sama sekali karena tutornya tidak ada.

Seorang siswi kelas X yang enggan disebutkan namanya mengatakan pernah harus gigit hari setelah menunggu lama karena tak ada satupun tutor yang hadir. Salah satunya terjadi pada Rabu pekan ini.

 "Tutor pun tidak memberitahu sebelumnya, jadi siswa harus menunggu sampai dipastikan tidak datang. Itu sering sekali, seperti Rabu (30/1) kemarin, seharian tidak ada pelajaran," ujarnya saat ditemui di SKB Baleendah, Jumat (1/2).

Menurut dia hampir setiap pekan ada saja satu hari yang tidak ada tutornya sama sekali. Padahal banyak pelajaran yang harus mereka kejar untuk mendapatkan nilai yang bagus.

Jadwal kegiatan belajar mengajarnya berlangsung Senin sampai Jumat dari pukul 13.00 sampai pukul 16.00. Sedangkan Sabtu dan Minggu merupakan hari libur. "Tapi pasti ada saja satu hari tidak ada gurunya sama sekali," ujarnya.

Ia mengungkapkan, untuk paket C yang setingkat kelas X SMA, jumlah siswa sebanyak 39 anak. Ada tiga kelas, masing-masing setingkat kelas X, XI, XII SMA. Di masing-masing kelas jumlahnya berbeda-beda.

Mereka belajar 12 mata pelajaran, seperti Sejarah, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Sosiologi, dan Olahraga. "Untuk belajar tidak dipungut biaya, tetapi ada sejumlah buku yang harus difotokopi sebagai bahan belajar siswa," katanya.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Agus Nugraha mengaku, memang ada tutor yang tidak bisa mengajar setiap hari. Mereka merupakan guru yang juga mengajar di sekolah lain, sehingga jadwal mengajar terbentur dengan SKB.

"Memang sempat tidak mengajar karena sibuk mengurusi ujian. Tapi mereka ada. Saya terus melakukan pemantauan. Kalau yang tutor honor selalu ada, berbeda dengan guru yang juga mengajar di SMA lain," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement